search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Xi Jinping Sodorkan Tiga Poin Perdamaian Untuk Palestina-Israel
Kamis, 15 Juni 2023, 15:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Xi Jinping Sodorkan Tiga Poin Perdamaian Untuk Palestina-Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Cina Xi Jinping menyodorkan tiga poin proposal damai kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas terkait konflik negara itu dengan Israel.

Xi mengajukan proposal perdamaian itu saat bertemu Abbas di Beijing pada Rabu (14/6).

"Cina siap memainkan peran positif untuk membantu Palestina dalam mencapai rekonsiliasi internal dan mempromosikan pembicaraan damai," kata Xi.

Poin pertama adalah menyerukan Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967. Perbatasan 1967 adalah garis demarkasi yang disepakati dalam Perjanjian Gencatan Senjata 1949 antara Israel dan negara-negara tetangganya seperti Mesir, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Seiring dengan itu, Xi pun mengajukan agar Yerusalem timur dinyatakan sebagai ibu kota Palestina.

Poin kedua yaitu seruan untuk meningkatkan pembangunan dan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

Kemudian poin ketiga ialah desakan diakhirinya tindakan provokatif sekaligus penciptaan kondisi untuk pembicaraan damai melalui pertemuan internasional berskala besar.

Seperti dilansir SCMP, Xi menyodorkan tiga poin proposal damai ini saat Abbas melawat ke Beijing untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Dalam kesempatan itu, Xi dan Abbas mengumumkan pembentukan kemitraan strategis dan menegaskan hubungan keduanya, baik sebagai teman atau pun mitra.

"Cina dan Palestina adalah teman baik dan mitra baik yang saling percaya dan mendukung," kata Xi.

"Menghadapi dunia yang berubah [dengan peristiwa yang belum pernah terlihat sebelumnya] dalam 100 tahun, serta perubahan baru di Timur Tengah, Cina bersedia memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Palestina untuk mempromosikan solusi awal, komprehensif, adil, dan abadi untuk masalah Palestina," ucapnya seperti dikutip Xinhua.

"Hari ini, kami bersama-sama mengumumkan pembentukan kemitraan strategis Cina-Palestina yang akan menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral."

Merespons Xi, Abbas berterima kasih kepada Beijing atas dukungan politiknya atas Palestina.

Pada momen itu, Abbas memberikan pengarahan kepada Xi mengenai ketegangan yang sedang berlangsung dengan Israel.

Dia juga membahas upaya untuk memobilisasi dukungan internasional bagi Palestina guna mendapatkan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Abbas juga menyampaikan langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Cina di "semua bidang".

Cina belakangan semakin vokal dalam masalah Israel-Palestina. Beijing terus-terusan mencoba memediasi kedua negara Timur Tengah itu, sama seperti yang dilakukannya terhadap Rusia-Ukraina.

Salah satunya dilakukan pada April kala Menteri Luar Negeri Qin Gang bicara melalui telepon dengan menteri luar negeri Israel dan Palestina. Ia menawarkan untuk memfasilitasi pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.

Saat bertemu dengan Menlu Palestina Riyad al-Maliki, Qin menegaskan kembali dukungan Beijing untuk resolusi damai. Dia mengatakan Cina sangat mementingkan masalah Palestina dan akan selalu mendukung negara tersebut.

"Cina sangat mementingkan masalah Palestina dan selalu dengan tegas mendukung tujuan adil rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah. Cina akan terus mendukung arah yang benar dari pembicaraan damai dan menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk penyelesaian masalah Palestina," ujar Qin.

Proposal damai ini sendiri diajukan di tengah kesuksesan Negeri Tirai Bambu memediasi pembicaraan damai antara Arab Saudi dan Iran hingga berujung pada normalisasi kedua negara itu.

Jika ditarik ke belakang, Beijing pun sudah lama mengusulkan langkah ini. Namun, tak ada hasil yang signifikan.

Seperti pada 2013, Xi pernah mengusulkan inisiatif perdamaian empat poin kepada Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Inisiatif ini menyerukan "solusi dua negara", penghentian kegiatan pemukiman di wilayah pendudukan, mengoordinasikan upaya internasional untuk menyelesaikan konflik, dan fokus pada pembangunan Palestina.

Proposal itu lalu diperluas pada 2017 saat kunjungan terakhir Abbas. Saat itu, Cina juga menyerukan dialog tiga arah dan mendukung pembangunan Palestina melalui Belt and Road Initiative Cina.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami