search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Presiden Belarus: Bos Wagner Group Sudah Kembali ke Rusia
Kamis, 6 Juli 2023, 20:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Presiden Belarus: Bos Wagner Group Sudah Kembali ke Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, mengatakan bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin kini tidak lagi berada di Belarus dan sudah kembali ke Rusia.

Pada 27 Juni lalu, Lukashenko menyebut bos tentara bayaran Rusia itu telah tiba di Belarus, setelah melakukan upaya pemberontakan di salah satu kota di selatan Rusia.

Namun dalam pernyataan terbarunya, Lukashenko menyebut kini Prigozhin tak berada di wilayah Belarus.

"Adapun Prigozhin, dia berada di St Petersburg (kota terbesar kedua di Rusia). Dia tidak berada di wilayah Belarus," kata Lukashenko, dikutip dari Reuters.

Hal ini berdasarkan informasi bahwa salah satu pesawat bisnis yang biasanya digunakan Prigozhin, meninggalkan St Petersburg menuju Moskow dan menuju Rusia selatan pada Kamis (6/7).

Lukashenko juga mengatakan tawaran untuk Wagner menempatkan beberapa pesawat tempurnya di Belarus, masih berlaku.

Dia mengaku tidak melihat adanya potensi risiko bagi Belarus dan meyakini bahwa Wagner tidak akan angkat senjata melawan negaranya.

Dalam kesempatan yang sama, Lukashenko juga dengan bangga menceritakan perannya dalam mengakhiri pemberontakan bersenjata Wagner ke Rusia. Pekan lalu, dia mengaku sudah membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk tidak "memusnahkan" Prigozhin.

Sebelumnya Prigozhin disebut sepakat untuk pindah ke Belarus, sebagai bentuk kesepakatan usai mengakhiri pemberontakan di Rusia. Pada Sabtu (25/6), Prigozhin dan pasukan Wagner tiba di kota Rostov sekitar 200 kilometer dari ibu kota Rusia dan menyatakan telah menguasai pangkalan militer di Rostov.

Tak lama setelah itu, Putin merespons tindakan sekutu dekatnya dalam sebuah pidato di televisi. Putin mengatakan aksi Prigozhin sebagai pengkhianatan dan ancaman keamanan apapun dari siapa pun harus dikenai hukum.

Ia juga menghubungi pemimpin negara lain dari Belarus hingga Turki. Selanjutnya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko menjadi mediator antara Prigozhin dan Rusia.

Lukashenko menawarkan ke Prigozhin agar pasukannya tak menyerang wilayah Rusia, dan menghindari pertumpahan darah. Bos Wagner lalu sepakat dan dilaporkan pergi ke Belarus. Prigozhin juga disebut bebas dari ancaman hukuman bui.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami