search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Prodi Bedah Saraf Unud Gelar "2nd BROCA: Bali Neurosurgical Skill Course"
Sabtu, 2 September 2023, 17:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Prodi Bedah Saraf Unud Gelar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Bali, pusat keindahan alam dan pengetahuan, kembali menjadi panggung megah bagi acara medis yang penuh makna, "2nd BROCA: Bali Neurosurgical Skill Course" yang diselenggarakan oleh Progam Studi Bedah Saraf Universitas Udayana dengan Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes., Sp.BS, Subsp. N-Vas sebagai ketua, Prof. Dr. dr. Sri Maliawan, Sp.BS, Subsp N-Ped, FICS sebagai chef de Clinique dan Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes., Sp,BS., Subsp.TB, FICS, FINSS. sebagai Ketua Program Studi. 

Sebagai kelanjutan dari kesuksesan tahun sebelumnya, acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini membawa bersama para profesional medis dalam suatu perjalanan mendalam ke dalam dunia bedah saraf yang menantang.

Dengan jargon "A to Z of Neurotrauma and Neurocritical care ", 2nd BROCA menghadirkan perspektif yang mendalam mengenai perawatan intensif dan trauma pada sistem saraf. Berlangsung di lingkungan inspiratif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan pusat inovasi medis BITDeC Tabanan, acara ini membawa ceruk pengetahuan baru yang mencakup berbagai aspek penting dalam bidang neurosurgery.

Bagi para dokter umum yang hadir, simposium dan workshop memberikan ilmu yang khusus berkaitan dengan neurotrauma. Dalam sesi-sesi seperti "Kegawatdaruratan pada Tumor system saraf", "Cidera Saraf pada Olahraga ", dan "Tindakan Operasi Gawat darurat dalam cidera tulang belakang", para peserta dijejali dengan wawasan mendalam tentang penanganan dan tindakan cepat dalam situasi trauma saraf yang kompleks. 

Misalkan pasien dengan cidera kepala pasca trauma kecelakaan lalu lintas, dapat ditangani dengan menjaga leher pasien menggunakan penyangga leher atau collar neck untuk mencegah kerusakan lebih lanjut yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan, pada pasien dengan penurunan kesadaran/ tidak sadar direkomendasikan mendapat pemeriksaan radiologis “CT Scan” untuk mendeteksi kerusakan pada otak dan mengevaluasi ada atau tidaknya perdarahan di dalam kepala, selanjutnya dilakukan perencanaan pengobatan baik operatif maupun non operatif.

Materi yang dibawakan sangat relevan dengan kondisi insidensi penyakit bedah saraf di Bali yang didominasi oleh kasus kasus trauma kepala dan cidera tulang belakang.

Sementara itu, para residen dokter menikmati pencerahan lebih lanjut dalam bidang neurointensive. Melalui sesi-sesi seperti "Trauma kepala pada anak-anak", "Penanganan intensif pada pasien dengan cidera kepala", dan workshop tentang penggunaan ventilator, mereka merambah dalam dunia perawatan intensif pada pasien dengan gangguan neurologis yang kompleks.


 
Namun, yang membuat 2nd BROCA semakin istimewa adalah kehadiran narasumber-narasumber tersohor dari wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka tidak hanya membawa pengalaman berharga, tetapi juga wawasan baru tentang penanganan kasus bedah saraf di daerah terpencil seperti NTT dan NTB. Kehadiran mereka menjadikan acara ini sebagai platform kolaboratif yang kaya dengan perspektif lokal yang berharga.

Dalam dua hari berharga pada tanggal 26-27 Agustus 2023, 2nd BROCA mengilhami dan meninggalkan jejak pengetahuan mendalam yang tak terhapuskan. Dari diskusi ilmiah hingga latihan praktis, acara ini tak hanya memperkuat fondasi ilmiah para profesional medis, tetapi juga mengokohkan semangat kolaborasi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik di dunia Bedah Saraf.

Editor: Robby

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami