Luhut Ungkap Tiga Negara Berpeluang Garap LRT Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Korea Selatan, China hingga Jepang berpeluang untuk menggarap proyek lintas raya terpadu (LRT) di Bali. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai acara ulang tahunnya ke-76 di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).
"Ada, sangat ada (investor asing LRT Bali). Jadi yang jelas ada Korea, Jepang, China. Kita mana saja yang teknologinya mau transfer dan cepat serta murah kita akan ambil," kata Luhut.
"Jadi kita tidak preferensi (ke negara mana) karena teknologi yang ada sekarang rata-rata sudah satulah (serupa). Yang penting cepat, kredibel, dan mereka mau transfer teknologi ke kita," imbuhnya.
Luhut menyebut rencana pembangunan LRT Bali adalah titah Presiden Joko Widodo. Ia pun intens mengomunikasikan hal ini dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, termasuk untuk mempertajam studi.
Menurutnya, pemerintah akan segera mengadakan rapat teknis. Ia berharap proyek ini segera groundbreaking pada tahun depan.
"Jadi LRT (Bali) akan underground, akan dibuat sampai ke Seminyak dan Canggu. Sehingga dengan demikian traffic di lapangan terbang Bali waktu kita mencapai 24 juta penumpang pada 2025-2026 sudah bisa teratasi. Karena kalau itu tidak dilakukan maka 2026 itu kita bisa stuck 3 jam di airport," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum mengatakan opsi pembangunan LRT di bawah tanah karena ada banyak aturan pembangunan di Pulau Dewata. Contohnya, bangunan di Bali tidak boleh dibangun lebih tinggi dari pohon kelapa.
Ia mengungkapkan untuk tahap awal proyek ini akan dibangun sepanjang 5,3 kilometer (km). Lintasan sepanjang itu akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan Extended Terminal dan area parkir di Kuta Central Park.
Ervan menyebut biaya pembangunan LRT di bawah tanah tiga kali lipat dari pembangunan normal. Biaya investasi yang dibutuhkan mencapai US$596,28 juta atau setara Rp9,17 triliun (asumsi kurs Rp15.388 per dolar AS). (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net