search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nelayan Yeh Gangga Paceklik, Tangkapan Ikan Turun Drastis
Selasa, 28 November 2023, 08:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Nelayan Yeh Gangga Paceklik, Tangkapan Ikan Turun Drastis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Menjelang akhir tahun dan masih terjadinya musim kemarau menyebabkan nelayan di pantai Yeh Gangga, di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan paceklik. Sejak sebulan lalu tangkapan mereka nihil. 

Selain itu tangkapan lobster sejak tiga hari lalu juga menurun drastis karena ombak pantai terlalu kecil. Krisisnya tangkapan ini pun membuat mereka merugi tak sebanding dengan biaya bensin dan umpan yang dibawa melaut. 

Meskipun demikian sejumlah nelayan masih tetap ada melaut setiap hari untuk mencari peruntungan meskipun hasil tangkapan yang didapat terutama Lobster hanya satu sampai dua ekor saja. 

Salah satu nelayan Tabanan I Kadek Wita, 57, mengatakan tangkapan ikan sejak sebulan memang nihil. Ini karena dipengaruhi musim kemarau yang terlalu panjang. 

"Biasanya bulan-bulan sekarang tangkapan ikan layur dan kapasan sudah banyak. Namun sekarang nihil sekali," ujarnya, Senin (27/11). 

Selain itu sejak tiga hari lalu tangkapan lobster juga menurun drastis di Yeh Gangga. Ini karena ombak pantai sangat kecil hanya mencapai 1 meter. 

"Ombaknya tenang sekali, kalau ombak tenang otomatis lobster akan mengumpet di balik batu karang. Lain lagi kalau ombak besar membuat lobster keluar dari sarangnya," tegas Kadek Wita. 

Dampak dari menurunnya hasil tangkapan membuat nelayan merugi. Sebab tangkapan sekarang hanya didapat 1 sampai 2 ekor dengan size 3 ons dan 4 ons. "Kalau sebelum tiga hari lalu, tangkapan sampai 2 kilogram hingga 4 kilogram," imbuhnya. 

Kendatipun demikian nelayan Yeh Gangga tetap melaut setiap hari. Ini dilakukan untuk mencari peruntungannya meskipun hasil yang didapat tak sebanding dengan hasil tangkapan. 

"Kalau sekali melaut itu habis modal lebih dari Rp 100.000 untuk membeli bahan bakar dan umpan ikan kocing," jelasnya. 

Dia berharap musim kemarau ini cepat berlalu serta kondisi ombak pantai Yeh Gangga bisa kembali normal sehingga tangkapan lobster maupun ikan bisa banyak.

"Mudah-mudahan musim kemarau segera berlalu. Meskipun sebelumnya sempat hujan namun tak berpengaruh," kata Dek Wita. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami