search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Airlangga Singgung Diplomasi Aktif Indonesia, Tak Cuma Duduk Dengar
Senin, 15 Januari 2024, 08:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Airlangga Singgung Diplomasi Aktif Indonesia, Tak Cuma Duduk Dengar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan peran diplomasi Indonesia di kancah Internasional tidak sekadar menjadi penonton semata.

Hal tersebut disampaikan Airlangga di acara Perayaan Natal Nasional Partai Golkar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/1) malam.

Airlangga mulanya menyinggung kondisi geopolitik global yang masih dilanda ketidakpastian. Mulai dari perang Ukraina-Rusia, perang Hamas Palestina-Israel hingga yang terbaru antara AS dan Inggris terhadap Yaman.

Ia menyebut pelbagai konflik tersebut membuat gangguan terhadap jalur distribusi logistik global. Meski begitu ia mengatakan situasi Indonesia tetap tidak terpengaruh dan berjalan seperti biasa.

Airlangga lantas menyinggung keberhasilan Indonesia menyelenggarakan KTT G20 di tengah situasi global dilanda ketidakpastian.

"Indonesia menjadi tokoh, Presiden Jokowi yang pergi ke Ukraina dan ke Moskow dalam waktu satu minggu. Itu membuka perundingan antara Ukraina, Rusia, dengan PBB, jelasnya.

"Dan Turki yang membuka gandum bisa keluar dari Ukraina. Jadi saya katakan, diplomasi Indonesia bukan duduk dan dengar saja," imbuhnya.

Lebih lanjut Airlangga menambahkan diplomasi Indonesia juga diakui para pemimpin dunia. Salah satu contohnya, kata dia, Deklarasi yang diajukan Indonesia dalam forum G20 berhasil diterima oleh seluruh pihak yang hadir.

"Indonesia salah satu yang berhasil menyelenggarakan G20 dan dihadiri oleh pemimpin dunia. Serta mengeluarkan deklarasi yang diterima semua pihak, itu tidak lain dan tidak bukan karena diplomasi daripada Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya Capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat menyindir posisi Indonesia dalam forum internasional pada saat debat ketiga Pilpres, di Istora Senayan, Minggu (7/1) malam.

Ia mengaku ingin presiden menjadi komando tertinggi dalam memberikan arahan diplomasi di kancah internasional. Anies menilai presiden seharusnya tak hanya sekadar hadir dalam forum internasional.

Menurut Anies presiden harus menjalankan amanat kemerdekaan Indonesia di dunia internasional. Ia ingin Indonesia menunjukkan sikap tegas di forum internasional.

"Insya Allah akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global. Indonesia tidak hadir sebagai penonton, tetapi Indonesia hadir sebagai penentu arah perdamaian," ujarnya saat memaparkan Visi-Misi.

"Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia. Bukan hanya hadir dalam forum-forum, tapi hadir mewarnai, hadir serius memperjuangkan amanat termasuk amanat terpenting menghapuskan penjajahan di muka bumi," imbuhnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami