Modus Ganjal Kartu ATM, Uang Korban Rp21 Juta di Rekening Terkuras
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Modus operandi ganjal kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) menimpa nasabah perempuan berinisial NWKE (50).
Uang miliknya sebesar Rp 21,6 juta dikuras habis saat menarik uang di ATM di sebuah minimarket, kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan, pada Kamis 25 Januari 2024. Aksi kejahatan ini terekam kamera CCTV minimarket dan pelaku terlihat berjumlah dua orang.
Semula, korban hendak membeli furniture dan memerlukan uang untuk ongkos pengiriman ke rumahnya. Ia pun menuju ke ATM sekitar pukul 15.57 WITA.
"Saya tergesa-gesa, karena sopir yang membawakan furniture sudah menunggu di rumah," ujarnya, saat dikonfirmasi awak media, pada Jumat 26 Januari 2024.
Dari rekaman CCTV ATM tersebut, terlihat seorang laki-laki berbaju merah yang berdiri di mesin ATM sebelum korban datang. Pria ini yang diduga mengganjal ATM tersebut. Tak lama, pria itu minggir dan datanglah NWKE mencoba memasukan kartunya sendiri. Tapi, kartu miliknya tidak bisa masuk ke mesin.
Baca juga:
Uang di ATM Rp50 Juta Raib Dicuri Teman
Hal itu terjadi berulang kali. Lalu, tampaklah terduga pelaku lainnya yakni seorang lelaki berbaju kaos putih yang seolah-olah mengantre di belakang korban. Pria tak dikenal ini lantas berlagak memberi contoh memasukan kartunya.
Dan, pria itu berhasil dan langsung memencet tombol cancel, dan tidak melakukan transaksi apa apa.
Selang beberapa menit, pria berbaju putih tersebut tiba-tiba mengambil kartu milik NWKE tanpa seizinnya dan berhasil memasukannya ke mesin. Korban masih berfikir positif dan belum menaruh curiga.
Padahal tanpa disadarinya, kartu ATM korban diduga sudah ditukar oleh terduga pelaku baju putih dan langsung pergi dari ATM.
Korban asal Sanur ini melanjutkan proses transaksi dengan memencet PIN dan nominal penarikan. Hanya saja transaksi itu tak berhasil karena muncul tulisan "Maaf kartu ini tidak bisa digunakan".
Giliran terduga pelaku berbaju merah yang mendekat dan memencet sebuah tombol. Dia mengarahkan korban untuk memasukan Nomor HP, serta Nomor rekening. "Waktu itu saya sibuk memasukan data-data tersebut, terduga pelaku yang baju merah sudah menghilang," bebernya.
Korban pun melanjutkan penarikan tapi tidak berhasil sehingga dia pindah ke ATM di kantor cabang bank, Jalan Bypass Ngurah Rai. Namun, hasilnya sama saja. Korban lantas bertanya ke satpam bank dan diberitahu bahwa chip pada kartu korban telah rusak.
Satpam lantas menyarankan korban untuk membuat kartu yang baru. Setelah membuat kartu baru, korban lanjut melakukan penarikan. Akan tetapi ternyata saldonya tidak cukup. Ketika dicek di mobile banking, ternyata saldonya sudah berkurang.
"Saya kaget, kok bisa habis, padahal saya tidak ada melakukan transaksi apa-apa. Jadinya saya langsung kepikiran sama dua orang sebelumnya di minimarket," tuturnya.
Dijelaskanya, tercatat ada tiga kali transaksi dan dana berpindah ke rekening yang berbeda. Selanjutnya korban berinisiatif memblokir rekening miliknya dan melaporkan ke Polsek Denpasar Selatan dengan kerugian Rp21,6 juta.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi yang dikonfirmasi terkait laporan korban ke Polsek Denpasar Selatan belum memberikan komentar. "Kami belum dapat informasinya, nanti saya cek," bebernya, pada Jumat 26 Januari 2024.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy