search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Istana Respons Sentilan JK Soal Jokowi Yang Sudah Berubah
Selasa, 30 Januari 2024, 13:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Istana Respons Sentilan JK Soal Jokowi Yang Sudah Berubah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlalu memusingkan kritik yang dilayangkan sejumlah tokoh bangsa kepada pemerintah, tak terkecuali sentilan dari Jusuf Kalla.

Jokowi menurutnya tengah fokus menyelesaikan masa kepemimpinannya yang akan berakhir tahun ini.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla sebelumnya menilai Jokowi telah berubah di periode kedua pemerintahan. Menanggapi penilaian JK itu, Ari menyinggung ada kepentingan politik dalam setiap pernyataan atau kritik yang dilontarkan tokoh bangsa di tahun politik.

"Kita harus cermati bahwa setiap pernyataan pasti ada motivasi dan kepentingan politik yang disampaikan. Dan tentu dalam konteks politik saat ini, biar masyarakat yang menilai pernyataan-pernyataan itu," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (29/1).

Ari juga menanggapi soal pengakuan JK yang merasa tidak pernah dilibatkan dalam perumusan rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Ari menegaskan segala keputusan strategis pemerintah selalu dibahas dalam rapat terbatas yang juga mengundang wakil presiden.

"Setiap proses pengambilan keputusan apalagi pengambilan keputusan yang sangat strategis pasti melewati rapat terbatas dan itu dalam rapat terbatas mengundang wakil presiden," ujarnya.

JK sebelumnya menyebut Presiden Jokowi saat ini sudah berubah. Perubahan ini ia rasakan saat membandingkan dua periode kepemimpinan Jokowi.

Menurut JK, periode pertama saat ia mendampingi Jokowi sebagai Wapres berjalan bagus dan dijalani dengan senang hati dan kebersamaan.

"Tapi begitu periode kedua timbullah macam-macam. Pikiran, arah, menjadikan tiga kali lah (periode), dan itu melanggar konstitusi, tentu kan? Atau langkah-langkah menunda lah pemilu. Timbul lah negeri ini seperti milik keluarga dan sebagainya. Semua timbul seperti itu yang menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat," katanya saat berbincang dengan Rivana Pratiwi dalam Political Show Podcast CNN Indonesia.

JK mengaku tak mengetahui pasti penyebab Jokowi berubah. Namun ia menyinggung bahwa dalam beberapa hal, kekuasaan bisa membuat orang tidak mau melepaskannya.

Adapun JK pada akhir Desember lalu telah secara resmi menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sementara itu, Jokowi yang hingga saat ini masih kader PDIP, memiliki kedekatan dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengingat Gibran merupakan putra sulungnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami