search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jalan 600 Meter, Ibu Siki Bawa Pajegan 3 Meter Seberat 40 Kg
Jumat, 26 April 2024, 17:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jalan 600 Meter, Ibu Siki Bawa Pajegan 3 Meter Seberat 40 Kg.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Tradisi membawa pajegan atau banten tinggi ke Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh sudah berjalan sejak lama. Salah satu perempuan tangguh yang membawanya ialah Ni Wayan Siki (64). Meski sudah kepala enam, Siki kuat mengangkut pajegan tinggi.

Siki pun menceritakan pengalamannya mengangkut pajegan ukuran tinggi itu. Dari rumahnya, sesuai tradisi, harus krama istri yang membawa sendiri pajegan bikinannya.

Jarak rumahnya ialah sekitar 600 meter menuju pura. Pajegan yang sudah disediakan itu terdiri dari buah dan ayam panggang. Tingginya sekitar 3 meter dengan berat kurang lebih 40 kilogram (kg).

Siki sebetulnya sudah biasa mesuwunan (mengangkut barang menggunakan kepala). Namun yang dikhawatirkan adalah tingginya. “Selama perjalannya, saya harus lihat ke atas, biar gak nyangkut di pohon,” jelasnya.

Disamping itu, karena tinggi, maka tidak bisa jalan di pinggir jalan. Ia perlu dikawal oleh pecalang adat. Selain itu, pajegan tinggi rupanya menghadang angin. Kebetulan, cuaca sedang berembus angin.

“Tantangan biar tidak kena angin saja,” imbuhnya. 

Setiap pujawali di pura Samuantiga ini, dirinya tidak pernah ketinggalan untuk menghaturkan pajegan tinggi ini sebagai wujud bakti dan syukur. “Astungkara, kalau tidak ada halangan tiap odalan pasti maturan banten tegeh,” ujarnya. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami