search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kenya Bertambah Jadi 76 Orang
Minggu, 28 April 2024, 12:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kenya Bertambah Jadi 76 Orang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Korban tewas akibat banjir-bandang">banjir bandang di Kenya bertambah menjadi 76 orang. Banjir itu menenggelamkan ibu kota Kenya sebagai dampak dari hujan lebat yang mengguyur sejak Maret lalu.

Sedangkan, 29 orang mengalami luka-luka dan 19 orang lainnya dilaporkan hilang.

"Kami sangat menyesal karena mengumumkan hilangnya enam nyawa tambahan secara tragis dalam 12 jam terakhir. Sehingga totalnya (korban tewas) menjadi 76 orang," kata Isaac Mwaura selaku juru bicara pemerintah, dikutip dari AFP, Sabtu (27/4).

Mwaura juga mengungkapkan kondisi di Nairobi akibat banjir-bandang">banjir bandang. Dia mengatakan korban tewas di ibu kota Kenya itu mencapai 32 orang.

Banjir bandang itu menyebabkan lebih dari 130 orang dari 24 ribu rumah tangga mengungsi.

"Nairobi saat ini mengalami dampak tertinggi dengan jumlah korban tewas yang signifikan sebanyak 32 orang dan 16.909 rumah tangga mengungsi," tambahnya.

Selain itu, Mwaura juga mengatakan lima bendungan di sepanjang sungai Tana telah mencapai kapasitas total. Hal tersebut diprediksi wilayah tersebut bakal ada luapan besar dalam 24 jam ke depan.

"Diprediksi akan terjadi luapan besar-besaran di hilir dalam 24 jam ke depan. Warga di wilayah tersebut diimbau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," imbaunya.

Kenya dan sejumlah negara di Afrika Timur dilanda hujan yang lebih lebat dari biasanya selama beberapa minggu terakhir. Kondisi tersebut diperparah dengan fenomena El Nino.

El Nino sering kali menimbulkan dampak buruk di Afrika Timur, wilayah yang sudah berulang kali dilanda guncangan iklim.

Akhir tahun lalu lebih dari 300 orang tewas akibat hujan lebat dan banjir di Kenya, Somalia dan Ethiopia, ketika wilayah tersebut sedang berusaha pulih dari kekeringan terburuk dalam empat dekade.

Dari Oktober 1997 hingga Januari 1998, banjir besar menyebabkan lebih dari 6.000 kematian di lima negara di kawasan ini. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami