search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pakistan Diterpa Gelombang Panas, Suhu Tembus 52 Derajat Celsius
Rabu, 29 Mei 2024, 10:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pakistan Diterpa Gelombang Panas, Suhu Tembus 52 Derajat Celsius

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pakistan tengah dilanda gelombang panas setelah suhu meningkat di atas 52 derajat Celcius (125,6 derajat Fahrenheit) di Provinsi Sindh, wilayah selatan negara tersebut.

Itu menjadi angka suhu tertinggi pada musim panas dan mendekati rekor tertinggi negara tersebut di tengah gelombang panas yang sedang berlangsung.

Suhu meningkat di atas 52 derajat Celcius (125,6 derajat Fahrenheit) di provinsi Sindh, Pakistan selatan, angka tertinggi pada musim panas dan mendekati rekor tertinggi negara itu di tengah gelombang panas yang sedang berlangsung.

Suhu ekstrem di seluruh Asia selama sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, demikian ungkap tim ilmuwan internasional, seperti dilansir CNN, Selasa (28/5).

Pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan , Shahid Abbas, menyampaikan kepada Reuters bahwa di Mohenjo Daro, sebuah kota di Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi yang berasal dari Peradaban Lembah Indus yang dibangun pada tahun 2500 SM, suhu meningkat hingga 52,2 C (126 F) dalam 24 jam terakhir.

Suhu tersebut merupakan yang tertinggi pada musim panas sejauh ini, dan mendekati rekor suhu tertinggi di kota dan pedesaan masing-masing sebesar 53,5 derajat Celsius (128,3 derajat Celsius) dan 54 derajat Celsius (129,2 derajat Celsius).

Mohenjo Daro adalah kota kecil yang mengalami musim panas yang sangat terik dan musim dingin yang sejuk, serta curah hujan yang rendah. Kota ini memiliki pasar yang biasanya ramai pelanggan. Namun dengan adanya gelombang panas saat ini, hampir tidak ada pengunjung yang datang ke toko-toko di pasar.

"Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi ini dan tanpa pelanggan," Wajid Ali, 32, pemilik kedai teh di kota itu.

"Saya mandi beberapa kali sehari yang membuat saya sedikit segar. Juga tidak ada listrik. Panasnya membuat kami sangat tidak nyaman," tambahnya.

Di dekat toko Ali terdapat bengkel elektronik yang dikelola oleh Abdul Khaliq, 30, yang sedang duduk bekerja dengan penutup toko setengah terbuka untuk melindunginya dari sinar matahari. Khaliq juga mengeluhkan cuaca panas yang mempengaruhi bisnisnya.

Dokter setempat Mushtaq Ahmed menambahkan bahwa penduduk setempat telah menyesuaikan diri dengan hidup dalam kondisi cuaca ekstrem dan lebih memilih tinggal di dalam rumah atau dekat air.

"Pakistan adalah negara kelima yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kita telah menyaksikan hujan lebat dan banjir," kata Rubina Khursheed Alam, koordinator iklim perdana menteri, pada konferensi pers pada Jumat lalu. Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang menjalankan kampanye kesadaran akibat gelombang panas.

Suhu tertinggi yang tercatat di Pakistan terjadi pada tahun 2017 ketika suhu naik hingga 54 C (129,2 F) di kota Turbat, yang terletak di provinsi Balochistan di barat daya. Ini adalah suhu terpanas kedua di Asia dan tertinggi keempat di dunia, kata Sardar Sarfaraz, Kepala Ahli Meteorologi di Departemen Meteorologi Pakistan.

Gelombang panas akan mereda di Mohenjo Daro dan sekitarnya, tetapi gelombang panas lainnya diperkirakan akan melanda wilayah lain di Sindh, termasuk ibu kota Karachi, kota terbesar di Pakistan. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami