search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ketua DPRD Apresiasi Inflasi Tabanan Rendah
Senin, 29 Juli 2024, 13:19 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ketua DPRD Apresiasi Inflasi Tabanan Rendah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga memberikan apresiasi pada peemrintah daerah khususnya pada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) karena inflasi yang terjadi di Tabanan termasuk rendah pada semester pertama 2024. 

“Meski ini ukurannya skala makro, tapi menurut saya itu sudah sangat bagus karena bisa menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya Dirga beberapa waktu lalu. 

Politisi PDI Perjuangan asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara ini pun mengajaka semua pihak untuk ikut menunjang perekonomian yang ada di Tabanan. Apalagi perekomian khususnya pariwisata baru kembali tumbuh pasca Covid-19. 

“belum kembali 100 persen, tapi sudah tumbuh. Apalagi pengelola pariwisata di Tabanan sudah mula membuat event,” ujarnya.

Sebelumnya, angka inflasi di Kabupaten Tabanan pada semester pertama tahun 2024 dinyatakan terkendali. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berkolaborasi bersama beberapa pihak terkait seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, IKAPPI, HIswana Migas, Bumdes dan Para Perbekel Se-Kabupaten Tabanan. 

Di mana, berdasarkan rilis BPS dan BI pada bulan Juni 2024, angka inflasi di Tabanan adalah sebesar 1,96% (year on year), dan angka ini merupakan yang terendah di Bali. 

{bbpseparator}

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat rapat TPID Tabanan meminta sepuluh langkah dari kebijakan program kegiatan TPID untuk terus dilakukan secara konsisten, di antaranya menjaga ketersediaan stok pangan, dengan melakukan gerakan pangan murah dan operasi pasar. 

Yang kedua yakni melaksanakan sidak, monitoring dan evaluasi, yang ketiga meningkatkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Selanjutnya yaitu melakukan gerakan menanam komoditas penyebab inflasi dan melakukan gerakan panen raya. 

Selanjutnya yang ke enam yaitu kebijakan daerah pengendalian inflasi, seperti cadangan pangan pemerintah (CPP), serta yang ke tujuh melakukan inovasi yaitu Inpari Kaya Gizi, bibit padi yang memiliki 5 keunggulan. Ke delapan meningkatkan koordinasi dan kolaborasi TPID dan TPIP, penguatan UMKM, IKM dan yang terakhir adalah budgeting pengendalian inflasi.

Editor: Robby

Reporter: DPRD Tabanan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami