Kelompok Hizbullah di Lebanon menembakkan sejumlah roket ke beberapa titik militer Israel di Dataran Tinggi Golan pada Selasa (20/8).

Hizbullah mengatakan serangan Udara ini merupakan balasan atas gempuran Israel ke Lebanon timur sehari sebelumnya.

Milisi Hizbullah meluncurkan "serangan roket hebat" ke dua posisi militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki negeri Zionis tersebut.

"Ini sebagai balasan atas serangan musuh Israel di Lembah Bekaa," ucap sumber Hizbullah seperti dikutip AFP.

Gempuran Israel ke Bekaa melukai delapan orang. Enam korban adalah warga sipil Lebanon, sementara dua korban lain merupakan anak-anak Suriah.

Dikutip Al Jazeera, di hari yang sama, Israel mengklaim sejumlah jet tempurnya berhasil menghancurkan beberapa peluncur roket milik Hizbullah di Al Mansouri dan Taybeh di Lebanon selatan.

Saling serang antara Israel dan Hizbullah ini berlangsung saat ketegangan antara kedua belah pihak terus meningkat.

Sejak Israel melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober lalu, Hizbullah mendeklarasikan diri sebagai milisi yang tergabung dalam "Front Dukungan Palestina" Bersama Hamas, Houthi di Yaman, dan sejumlah milisi lain di Timur Tengah.

Sejak itu, Hizbullah turut melancarkan sejumlah serangan udara ke Israel. Tel aviv pun kerap melancarkan serangan balasan ke Lebanon selatan, wilayah yang dikuasai Hizbullah.

Reuters melaporkan sekitar 622 orang, termasuk 416 milisi Hizbullah dan 132 warga sipil tewas imbas saling serang dengan Israel sejak Oktober lalu.

Selain itu, saling serang Israel dan Hizbullah hari ini juga berlangsung kala drone tak dikenal diduga menerobos masuk hingga mengintai kompleks rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Surat kabar Zionis, Israel Hayom, melaporkan pada Minggu (18/8) bahwa pesawat tak berawak itu milik Hizbullah dan diduga menerobos ke Caesarea, Israel utara.

Caesarea adalah kota yang berjarak 37 kilometer dari selatan Haifa di pantai Mediterania. Daerah itu menjadi tempat kediaman pribadi Netanyahu berada, sekaligus tempat ia dan keluarganya biasa menghabiskan akhir pekan.

Menurut Israel Hayom, drone Hizbullah pertama kali terdeteksi oleh kapal rudal Angkatan Laut Israel yang ditempatkan di lepas pantai di Caesarea. Radar kapal itu melaporkan bahwa sebuah pesawat nirawak diduga terbang di atas kota tersebut.

Kapal rudal AL Israel tidak menyebutkan siapa pemilik drone itu, namun Israel Hayom berspekulasi pesawat tanpa awak tersebut milik Hizbullah.

Israel Hayom menduga Hizbullah meluncurkan drone untuk memata-matai dan mengambil gambar rumah Netanyahu.

Kantor PM Israel membantah laporan tersebut. Kepada Israel Hayom, kantor Netanyahu menuturkan radar militer yang berbunyi kemungkinan "peringatan palsu" yang salah mengidentifikasi kawanan burung atau objek terbang lainnya sebagai potensi ancaman. (sumber: cnnindonesia.com)