search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Sebut Mossad Israel Gentayangan di 28 Negara
Rabu, 21 Agustus 2024, 10:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Sebut Mossad Israel Gentayangan di 28 Negara

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib mengatakan badan intelijen Israel, Mossad, tersebar bergentayangan di 28 negara di seluruh dunia.

Dalam sidang parlemen pada Minggu (18/8), Khatib menuturkan mata-mata Israel terdeteksi di puluhan negara dan menjalankan operasi intelijen terencana di masing-masing wilayah.

Dia berujar beberapa operasi Mossad itu berhasil dicekal Teheran melalui operasi kontra-terorisme dan kontra-intelijen, demikian dilaporkan Iran International.

Dalam kesempatan itu, Khatib juga menuturkan agen-agen intelijen dari 53 negara turut bercokol di Iran. Kebanyakan berusaha menyabotase Iran dengan menggunakan aktor-aktor yang berbeda.

"Konfrontasi musuh dengan penguasa Iran selalu ada sejak kemenangan revolusi, dan hari ini musuh telah menempatkan perang hibrida dalam agenda mereka menggunakan perang kognitif. Mereka juga bertujuan untuk melemahkan struktur sistem Iran," kata Khatib, seperti dilansir IRNA.

Khatib tak menyebut gamblang apakah Mossad termasuk di antara intelijen tersebut. Namun, ia menyebut "rezim Zionis menggunakan tindakan rasis paling brutal dan pembantaian terhadap orang-orang tak berdosa di mata dunia."

Pernyataan ini mengindikasi bahwa Mossad kemungkinan telah terlacak di Iran, mengingat kasus pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Dugaan keberadaan Mossad di Iran sendiri sudah berembus kencang terutama sejak insiden pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli lalu.

Surat kabar Yahudi yang berbasis di Inggris, Jewish Chronicle (JC), melaporkan Mossad merekrut dua warga Iran untuk meletakkan bom di tempat Haniyeh biasa menginap di Teheran.

Kedua warga Iran itu diduga anggota unit keamanan Ansar Al Mahdi dari Korps Revolusi Garda Iran (IRGC). Unit ini bertanggung jawab menjaga state guest atau wisma kenegaraan dan tamu Iran.

Berdasarkan rekaman kamera keamanan, JC menyebut dua anggota IRGC itu terlihat berada di sekitar kediaman Haniyeh dan masuk ke ruangan Haniyeh di hari pembunuhan.

Mereka terekam saat meninggalkan ruangan, gedung, dan masuk ke mobil hitam. JC menyebut para penjaga itu ditawari sejumlah uang dan langsung diminta pergi ke Eropa utara usai menjalankan aksi.

Terkait dugaan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Bidang Studi dan Penelitian, Mohammad Hasan Sheikholeslami, mengatakan otoritas berwenang Teheran masih melakukan pendalaman.

Ia tak menampik bahwa Mossad beraktivitas di berbagai negara, termasuk Iran. Oleh sebab itu, Teheran tengah menyelidiki dugaan upaya penyusupan Mossad di berbagai institusi Iran.

"Berkaitan dengan upaya penyusupan yang mungkin saja dilakukan kelompok Mossad terhadap berbagai institusi di Iran yang berkaitan dengan teror terhadap Ismail Haniyeh, otoritas terkait di Iran sekarang sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman. Dan untuk memberikan jawaban yang pasti, kita semua harus menunggu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung," kata Sheikholeslami dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami