Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Peternak Babi di Karangasem Sumringah, Jelang Galungan Harga Tembus Rp50 Ribu per Kg

bbn/dok beritabali/Peternak Babi di Karagasem Sumringah, Jelang Galungan Harga Tembus Rp50 Ribu per Kg.
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Menjelang hari Raya Galungan pada 25 September 2024 mendatang, harga jual ternak babi di Karangasem kini tembus Rp50 ribu per kilogramnya di tingkat peternak lokal.
Bahkan, harga ternak babi mendekati hari raya Galungan juga berpotensi terus mengalami lonajakan menyusul terbatasnya jumlah ternak babi yang siap panen setelah serangan virus ASF beberapa bulan yang lalu.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah dihubungi Rabu (11/9/2024) mengatakan, ketersediaan ternak babi siap panen kemungkinan menjadi faktor melonjaknya harga babi di tingkat petani, mengingat beberapa bulan yang lalu tak sedikit ternak babi petani yang mati terserang virus.
Kondisi ini dinilai cukup menguntungkan bagi para petani lokal. Karena dengan harga jual yang bagus maka petani dapat menutupi biaya pemeliharaan ternak mereka terlebih petani yang mengalami kerugian akibat ternak yang terserang virus sebelumnya.
"Ya dengan harga yang bagus tentu sangat positif bagi petani, semoga bisa sama-sama dipahami oleh konsumen dan produsen. Jadi soal kenaikan harga kemungkinan karena ketersediaan ternak babi siap panen yang terbatas, karena bisa saja para petani ada yang baru mulai memelihara kembali serta ada juga yang ternak belum memasuki masa panen," kata Siki Ngurah.
Meski demikian, Siki Ngurah memastikan bahwa ketersediaan ternak babi di Karangasem menjelang hari raya Galungan masih aman untuk memenuhi kebutuhan pada saat hari raya dengan perkiraaan populasi Babi yang mencapai 50 ribu ekor.
Distan sendiri tetap mengimbau kepada masyarakat maupun tempat pemotongan hewan agar membeli babi peliharaan petani lokal. Pihaknya mengimbau masyarakat sebisa mungkin agar jangan mendatangkan babi dari luar Karangasem untuk meghindari penyebaran virus terlebih mejelang hari raya.
Meski dengan mendatangkan babi dari luar Karangasem, agar tetap menerapkan biosecuriti sehingga daging babi yang dihasillan berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
