search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lebanon Yakin Israel Sembunyikan Bahan Peledak di Baterai Pager
Minggu, 29 September 2024, 10:32 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Lebanon Yakin Israel Sembunyikan Bahan Peledak di Baterai Pager

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua pejabat tinggi keamanan Lebanon menuding Israel melancarkan serangan yang menargetkan Hizbullah dengan menyembunyikan bahan peledak di dalam baterai pager yang dibawa masuk ke Lebanon.

Salah satu sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada CNN bahwa cara penyembunyian bahan peledak di dalam baterai pager sangat canggih sehingga tidak dapat dideteksi.

Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pemeriksaan seperti apa yang telah dilakukan terhadap perangkat tersebut sebelum memasuki negara itu.

Sumber keamanan berpangkat tinggi kedua mengatakan bahwa dia telah memeriksa salah satu pager yang disusupi dan menyaksikan ledakan yang terkendali.

Dia mengatakan kepada CNN bahwa bahan peledak tersebut 'dicampur' di dalam baterai lithium pager dan hampir tidak terdeteksi. Dia menambahkan bahwa dirinya belum pernah menyaksikan hal seperti itu.

Alat peledak improvisasi memiliki lima komponen utama, yakni sumber tenaga, pemicu, detonator, bahan peledak, dan wadah untuk memasukkan semuanya.

Sean Moorhouse, mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan ahli pembuangan bahan peledak, mengatakan bahwa hanya detonator dan bahan peledak yang diperlukan untuk mempersenjatai pager, yang sudah memiliki tiga komponen lainnya.

"Itu harus dilakukan sedemikian rupa untuk membuatnya tidak terlihat," kata Moorhouse.

Dia menambahkan bahwa salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memodifikasi baterai itu sendiri, yakni menanamkan detonator elektronik dan bahan peledak kecil di dalam selubung logamnya, yang akan membuatnya tidak mungkin terdeteksi dengan pencitraan, misalnya sinar-X.

Ahli lainnya yang meninjau rekaman ledakan tersebut juga mengklaim bahwa alat peledak telah disembunyikan di dalam pager, yang menunjukkan adanya serangan rantai pasokan canggih yang melibatkan pihak negara.

Para pejabat keamanan Lebanon menyaksikan serangkaian ledakan yang terkendali dari beberapa pager bersenjata.

Hal tersebut seiring dengan berlanjutnya penyelidikan tentang siapa yang membuat perangkat komunikasi nirkabel tersebut dan bagaimana perangkat itu bisa masuk ke kantong para anggota Hizbullah.

Pager yang digunakan dalam ledakan pager tersebut dimatikan sebenarnya pada saat serangan di 17 September. Artinya, mereka seharusnya tidak menerima pesan yang menyebabkan perangkat yang disusupi meledak.

Para pejabat tersebut duduk di barisan depan untuk melihat betapa dahsyatnya ledakan itu bagi mereka yang mengantongi pager dan lainnya di sekitar mereka.

Ribuan ledakan menghantam anggota Hizbullah pekan lalu. Pada Selasa (17/9) mereka menargetkan pager, dan kemudian menargetkan walkie talkie sehari kemudian.

Secara keseluruhan, ledakan-ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 37 orang, termasuk beberapa anak-anak, dan melukai hampir 3.000 orang. Menurut otoritas kesehatan Lebanon, kebanyakan dari korban adalah warga sipil.

Serangan tersebut tentu membuat anggota Hizbullah terkejut. Pasalnya, mereka telah memilih teknologi analog setelah memilih untuk tidak menggunakan ponsel guna menghindari infiltrasi Israel.

Israel belum memberikan komentar secara langsung terkait serangan tersebut. Namun, sudah diketahui bahwa ledakan tersebut merupakan hasil dari operasi gabungan antara badan intelijen Israel, Mossad, dan militer Israel.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant secara diam-diam mengakui keterlibatan negaranya sehari setelah insiden ledakan pager tersebut, dengan memuji "pencapaian yang sangat baik, bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad."

Baik Lebanon maupun Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan tersebut. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami