Erupsi Gunung Lewotobi Picu Pembatalan Penerbangan dan Pemesanan Hotel di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berlanjut, memengaruhi sektor pariwisata di Bali.
Sejumlah penerbangan dari dan ke Bali dibatalkan, mengakibatkan pembatalan pemesanan hotel oleh wisatawan mancanegara yang rencananya akan berlibur ke Pulau Dewata.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengonfirmasi bahwa ratusan wisatawan mancanegara telah membatalkan pemesanan hotel mereka di Bali. Pembatalan ini terutama berasal dari turis yang seharusnya terbang ke Bali, khususnya dari Australia.
Suryawijaya menjelaskan, penerbangan ke Australia dan sebaliknya yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sangat signifikan. "Sampai hari ini, penerbangan dari Bali ke Australia, serta sebaliknya, masih belum bisa beroperasi seperti biasa karena pengaruh abu vulkanik yang masih menyelimuti jalur penerbangan," jelasnya.
Pembatalan penerbangan berdampak langsung pada perjalanan wisatawan yang hendak kembali ke negara asalnya. Sebagian besar turis Australia, khususnya yang menggunakan maskapai seperti Virgin Australia dan Jetstar, terpaksa menunda keberangkatan mereka.
Sebaliknya, wisatawan yang sudah berada di Bali dan seharusnya pulang juga terhambat, memaksa mereka memperpanjang masa tinggal di hotel.
"Turis yang masih berada di Bali pun akhirnya memutuskan untuk memperpanjang masa tinggal mereka karena penerbangan kembali tertunda," lanjut Suryawijaya.
Menurut keterangan dari General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, peristiwa erupsi ini telah berdampak pada banyak penerbangan internasional dan domestik. Terhitung dari tanggal 4 hingga 11 November 2024, sekitar 46 penerbangan — yang terdiri dari 30 keberangkatan dan 16 kedatangan — dibatalkan akibat gangguan dari abu vulkanik.
Pada 12 November 2024, dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terasa, dengan 12 penerbangan domestik dan 22 penerbangan internasional yang terdampak. Sebanyak 7 penerbangan domestik dan 5 penerbangan internasional mengalami pembatalan, sedangkan beberapa lainnya mengalami penundaan.
Syaugi Shahab mengingatkan bahwa peristiwa erupsi ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak yang terlibat dalam industri penerbangan dan pariwisata.
"Kami terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan dan kenyamanan penumpang. Tentu saja, kami juga berharap dampak dari erupsi ini segera dapat diatasi agar aktivitas penerbangan kembali normal," ujarnya.
Sementara itu, pihak hotel di Bali juga tengah berupaya untuk memberikan solusi terbaik bagi wisatawan yang terkena dampak pembatalan penerbangan, seperti menawarkan fleksibilitas dalam perpanjangan masa menginap bagi wisatawan yang terpaksa tinggal lebih lama. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net