search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Andalan Baru Rusia Serang Ukraina, Ini Spesifikasi Rudal Oreshnik
Minggu, 1 Desember 2024, 10:31 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Andalan Baru Rusia Serang Ukraina, Ini Spesifikasi Rudal Oreshnik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan rudal hipersonik baru Kremlin, Oreshnik.

Dalam konferensi pers pada Kamis (28/11), Putin mengatakan bahwa Rusia tidak menutup kemungkinan untuk menyerang fasilitas vital Ukraina seperti situs militer hingga pusat pengambilan keputusan.

"Kami tidak menutup kemungkinan akan menggunakan Oreshnik terhadap target militer, industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," ujar Putin dalam jumpa pers di ibu kota Kazakhstan, Astana, Kamis (28/11).

Putin memamerkan bahwa Rusia berhasil menguji coba rudal Oreshnik yang punya dampak kerusakan sangat besar. Rudal tersebut sangat ganasnya sampai-sampai memiliki kekuatan setara serangan nuklir atau "hantaman meteor".

Seperti apa spesifikasi rudal Oreshnik?

Rudal Oreshnik merupakan rudal balistik jarak menengah yang memiliki jangkauan 3.000-5.500 kilometer.

Rudal ini pertama kali diperkenalkan Putin pada 21 November, saat Rusia menguji coba peluru kendali tersebut ke wilayah Dnipro, Ukraina.

Menurut para ahli, rudal Oreshnik memiliki banyak kesamaan dengan rudal lain yang telah dikembangkan Rusia.

Pentagon menyebut Oreshnik merupakan pengembangan dari rudal RS-26 Rubezh Rusia, sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang telah diuji sejak 2011.

Dilansir dari The New York Times, nama Oreshnik berarti "pohon kemiri". Kata ini merujuk pada submunisinya yang menyerupai kemiri, demikian menurut Timothy Wright, seorang ahli rudal Rusia di Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Wright memaparkan ada beberapa perbedaan fisik antara sistem rudal Oreshnik dan Rubezh. Di antaranya yaitu puing-puing jatuhnya rudal berukuran sekitar tiga setengah kaki lingkarnya, beda dengan Rubezh yang hampir enam kaki.

Hal ini mungkin karena Oreshnik dirancang untuk melintas pada jarak yang lebih pendek daripada Rubezh.

Sebagai rudal balistik antarbenua, Rubezh secara efektif akan mampu mencapai target di mana saja di bumi, sementara rudal balistik jarak menengah seperti Oreshnik hanya akan mampu terbang sekitar 3.140 mil. Jangkauan ini memungkinkannya mencapai sebagian besar Eropa.

"Sistem ini telah dikembangkan selama beberapa waktu," kata pakar nonproliferasi nuklir di Middlebury Institute for International Studies, Jeffrey Lewis.

Menurut pejabat Ukraina, Oreshnik bisa membawa enam hulu ledak yang masing-masing disertai enam subminisi. Hal ini terlihat dari serangan Oreshnik di Dnipro pada pekan lalu.

Senada, pakar militer Rusia, Anatoly Matviychuk, juga meyakini bahwa Oreshnik bisa membawa enam hingga delapan hulu ledak konvensional bahkan nuklir.

Rudal ini juga mampu melaju dengan kecepatan setidaknya Mach 5 atau lima kali kecepatan suara. Lebih dari itu, Oreshnik bisa bermanuver di tengah penerbangan sehingga operasinya menjadi lebih sulit dilacak dan dicegat, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Berdasarkan klaim Putin, "saat ini belum ada cara untuk menangkal senjata (Oreshnik) ini".

Ia pun menegaskan bakal terus melakukan uji coba, termasuk dalam kondisi pertempuran.

Peluncuran rudal Oreshnik ini sendiri terjadi sebagai respons Rusia atas pasokan ATACMS Amerika Serikat ke Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi lampu hijau kepada Ukraina pada Minggu (17/11) untuk menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) guna menyerang beberapa target di dalam Rusia.

Izin itu diberikan Biden di saat kondisi Ukraina makin terdesak karena kehadiran pasukan Korea Utara yang membantu Rusia di Kursk serta karena serangan-serangan signifikan Kremlin di kota-kota timur Ukraina belakangan.

Rusia sejak dulu sudah mewanti-wanti bahwa penggunaan rudal jarak jauh negara-negara Barat oleh Ukraina sama seperti perang terbuka antara Rusia dan negara-negara Barat.

Ukraina percaya bahwa Rusia setidaknya telah menimbun 10 rudal Oreshnik di gudang persenjataannya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami