search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Prancis Tuduh Israel Sudah 52 Kali Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
Senin, 2 Desember 2024, 12:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Prancis Tuduh Israel Sudah 52 Kali Langgar Gencatan Senjata di Lebanon

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Prancis menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan milisi Hizbullah di Lebanon sebanyak 52 kali sejak 27 November lalu.

Media Israel, Ynet News, melaporkan negara Eropa yang menjadi salah satu sekutu Israel itu mencatat salah satu pelanggaran militer Tel Aviv terbaru adalah serangan pada Sabtu lalu yang menewaskan tiga warga sipil Lebanon.

"Orang-orang Lebanon berkomitmen penuh untuk menjaga gencatan senjata dan mencegah Hizbullah membangun kembali kehadirannya di Lebanon selatan, tetapi mereka perlu diberi waktu untuk membuktikan diri," kata seorang pejabat Prancis seperti dikutip Ynet News seperti dilansir Al Jazeera.

Militer Israel membenarkan serangan-serangan ke Lebanon tersebut selama gencatan senjata berlaku. Namun, Tel Aviv berdalih bahwa tindakan itu merupakan respons atas pelanggaran yang dilakukan oleh Hizbullah.

Namun, menurut Ynet News yang mengutip pejabat Prancis, Israel bertindak tanpa berkonsultasi dengan komite internasional soal serangan tersebut. Komite internasional tersebut dibentuk untuk memantau kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata.

Di sisi lain, pejabat Israel kembali membela tindakan mereka, dengan menyatakan bahwa komite pemantau internasional belum bisa sepenuhnya beroperasi untuk memantau keadaan di lapangan setidaknya sampai awal pekan ini.

Israel dan Hizbullah terus menerus saling menyalahkan soal melanggar perjanjian gencatan senjata.

Israel menuduh milisi Hizbullah masih bermunculan di zona selatan perbatasan dengan Lebanon. Hal itu dinilai Tel Aviv melanggar perjanjian gencatan senjata.

Tuduhan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata juga dilayangkan oleh Hizbullah, yang menyebut Israel telah menyerang warga yang kembali ke desa-desa perbatasan.

Dalam kesepakatan gencatan senjata, Israel dan Hizbullah setuju untuk membongkar fasilitas militer ilegal yang terletak di selatan Sungai Litani. Namun, tak ada bahasan soal fasilitas militer di utara sungai.

Pasca gencatan senjata berlaku, tank-tank Israel juga masih sempat-sempatnya menembaki lima kota dan beberapa ladang pertanian di Lebanon selatan. Menurut media pemerintah dan sumber keamanan Lebanon, sedikitnya dua orang terluka akibat serangan tank tersebut.

Semua wilayah itu terletak dalam jarak 2 kilometer dari Blue Line, wilayah yang telah ditetapkan sebagai area netral di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Militer Zionis beralasan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi beberapa aktivitas mencurigakan yang menimbulkan ancaman dan melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami