Bendungan Jebol, Hektaran Sawah di Bangli Tak Bisa Ditanami Padi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Kabupaten Bangli masih belum mencapai swasembada pangan, khususnya beras, dan masih bergantung pada pasokan dari daerah lain. Meskipun memiliki sumber air melimpah dari Danau Batur, produksi padi di Bangli tetap terkendala. Salah satu penyebab utama adalah jebolnya beberapa bendungan yang mengairi lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, menyebutkan bahwa sebanyak 66,6 hektare lahan pertanian tidak bisa ditanami padi akibat kerusakan tiga bendungan utama di wilayah tersebut.
“Tiga bendungan yang mengalami kerusakan adalah Bendungan Tingkad Batu di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bendungan Yeh Badung di Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, dan Bendungan di Subak Bangkiang Sidem - Cepunggung,” ujarnya.
Kerusakan ini terjadi akibat bencana yang telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. “Rusaknya ada yang sudah sejak tiga tahun lalu, ada juga yang lebih lama,” tambahnya.
Karena keterbatasan pasokan air, para petani terpaksa mengandalkan curah hujan dan mengganti jenis tanaman yang ditanam dengan komoditas yang lebih tahan kekeringan, seperti ubi jalar, jagung, kacang tanah, kacang panjang, serta bunga pacah dan bunga lainnya.
Mengingat keterbatasan anggaran daerah untuk membangun kembali bendungan yang membutuhkan biaya miliaran rupiah, pemerintah Kabupaten Bangli bersama instansi terkait telah mengusulkan perbaikan irigasi ke Kementerian PUPR melalui dana DAK.
Diharapkan dengan langkah-langkah yang diambil, perbaikan bendungan dapat segera dilakukan guna mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl