search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sensasi Ayunan Jantra di Badung, Wahana Tradisional yang Selalu Ditunggu
Jumat, 25 April 2025, 10:19 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sensasi Ayunan Jantra di Badung, Wahana Tradisional yang Selalu Ditunggu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Di tengah gempuran wahana modern, ada satu permainan tradisional yang tetap mencuri hati, Ayunan Jantra, si ayunan raksasa yang hanya muncul di momen-momen sakral seperti Galungan, Kuningan, dan tahun baru.

Terletak di Banjar Alangkajeng, Desa Mengwi, Badung, wahana ini menjadi magnet bagi anak-anak hingga remaja, bahkan dari luar wilayah.

Ayunan legendaris berbahan kayu ini masih berdiri kokoh meski usianya telah puluhan tahun. Dengan dua tiang tinggi menopang delapan dudukan, ayunan ini tetap jadi primadona setiap kali dibuka.

“Saya dari kecil selalu main ke sini. Rasanya tetap seru, apalagi pas diputar,” kata Widya, siswi SMP asal Tabanan.

Sensasi utama datang bukan hanya dari duduk dan berputar 10 kali, tapi dari kekuatan empat pria dewasa yang memutar ayunan secara manual dari poros tengah.

Mereka mendorong dan menarik tiang-tiang raksasa dengan tangan dan kaki, memberi sentuhan manusia yang membuat wahana ini terasa lebih istimewa.

Sore itu, petugas sempat menunggu lama hingga ada anak-anak yang datang. Setelah delapan kursi terisi, ayunan mulai dimainkan dan langsung mengundang kerumunan.

Tiketnya hanya Rp5.000 sekali putar, tapi antusiasme membuat banyak anak membayar berkali-kali demi menikmati sensasi “terbang” tradisional.

“Agak deg-degan karena kencang banget,” kata Prapti, remaja yang ikut mencoba.

Campur aduk ekspresi, antara tawa, teriakan, dan sorakan, menambah semarak suasana. Sementara di bawah, sanak-saudara ikut menyemangati.

Menurut salah satu petugas, Made Sandra, ayunan ini sengaja hanya dibuka pada hari-hari besar agar tetap eksklusif dan tidak membosankan.

“Yang bikin istimewa karena masih pakai tenaga manusia, bukan mesin. Tapi tetap aman, ada sabuk pengamannya,” ujarnya.

Ayunan Jantra bukan sekadar hiburan. Ia simbol kegembiraan masa kecil dan bukti bahwa tradisi bisa tetap hidup, asalkan diberi ruang untuk dirayakan.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami