Kenali Penyebab Sakit Mata Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Berbicara tentang gangguan kesehatan selama kehamilan, salah satu yang sering dialami adalah sakit mata. Selain morning sickness, sakit mata juga sering terjadi pada bumil.
Salah satunya adalah mata kering. Akibatnya, penglihatan bumil menjadi kabur, mengalami konjungtivitis (mata merah) serta kelopak mata menghitam dan menonjol. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera.
PAFI dengan alamat website pafidairikab.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menyelenggarakan program pendidikan, pelatihan, seminar, dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme anggotanya.
Hal ini bertujuan, agar ahli farmasi dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat serta beradaptasi dengan perkembangan ilmu farmasi dan regulasi yang berlaku.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit mata saat hamil?
Pada umumnya, sakit mata selama kehamilan adalah kondisi yang muncul akibat perubahan hormon dan retensi cairan yang mempengaruhi mata, dengan gejala utama seperti mata kering, bengkak, merah, dan penglihatan kabur. Gangguan mata ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah melahirkan.
Namun, bumil disarankan untuk menjaga kesehatan mata dengan menghindari mengucek mata, menggunakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan, membatasi penggunaan gadget juga dapat mengurangi mata kering hingga iritasi mata lainnya. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit mata selama kehamilan yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Adanya perubahan hormon selama kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami peningkatan kadar hormon, terutama hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memiliki pengaruh besar terhadap berbagai sistem tubuh, termasuk mata. Penurunan produksi air mata dapat terjadi pada bumil. Hormon estrogen dapat menekan produksi air mata oleh kelenjar lakrimal, sehingga menyebabkan mata menjadi kering (dry eye syndrome). Mata kering ini menimbulkan rasa tidak nyaman seperti sensasi berpasir, gatal, panas, dan kadang-kadang nyeri.
2. Adanya retensi cairan
Retensi cairan adalah kondisi umum selama kehamilan yang menyebabkan pembengkakan jaringan tubuh. Cairan yang menumpuk di jaringan sekitar mata menyebabkan kelopak mata bengkak dan terasa berat atau tidak nyaman. Pembengkakan ini sering kali muncul pada trimester kedua dan ketiga dan dapat memperburuk kondisi mata kering. Selain itu, cairan yang berlebih juga bisa menyebabkan kornea mata membengkak, mengubah ketebalan dan lengkungannya. Akibatnya, penglihatan bumil bisa menjadi kabur atau berubah sementara waktu.
3. Infeksi dan peradangan mata
Ibu hamil memiliki sistem kekebalan tubuh yang relatif menurun untuk mencegah penolakan janin, sehingga lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi mata. Infeksi virus, bakteri, atau alergi dapat menyebabkan peradangan pada konjungtiva (selaput bening di permukaan mata), yang ditandai dengan mata merah, gatal, berair, dan terkadang nyeri.
Apabila bumil tinggal di perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, paparan alergen seperti debu, polusi, asap rokok, atau bahan kimia juga dapat memicu reaksi alergi pada mata, menyebabkan kemerahan dan rasa tidak nyaman.
4. Perubahan sirkulasi darah dan metabolisme
Kehamilan menyebabkan peningkatan volume darah dan perubahan tekanan darah yang dapat mempengaruhi pembuluh darah di mata. Pembuluh darah di konjungtiva dan retina bisa membesar atau melebar, menyebabkan mata merah atau sensasi tidak nyaman. Perubahan tekanan di dalam bola mata juga bisa terjadi, meskipun biasanya tidak signifikan, tetapi dapat menyebabkan gangguan penglihatan sementara.
5. Kelelahan dan gangguan tidur
Faktor selanjutnya adalah kelelahan dan sulit tidur selama kehamilan. Kelelahan fisik dan gangguan tidur merupakan masalah umum selama kehamilan akibat perubahan hormonal, mual, sering buang air kecil, dan ketidaknyamanan fisik lainnya. Kurang tidur dan kelelahan dapat memperburuk kondisi mata kering, menyebabkan mata merah, bengkak, dan lingkaran hitam di sekitar mata yang membuat mata terasa sakit dan tidak nyaman.
6. Kondisi medis tertentu
Faktor terakhir yang menyebabkan sakit mata pada bumil adalah kondisi medis tertentu seperti diabetes gestasional, sakit kepala migrain hingga preeklamsia. Ibu hamil dengan diabetes gestasional berisiko mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak ditangani dengan segera.
Penting juga bagi bumil untuk menjaga kesehatan, menghindari hipertensi yang dapat menyebabkan penglihatan kabur, bahkan hilangnya penglihatan sementara akibat perubahan tekanan darah dan pembuluh darah di mata.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit mata saat hamil?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari sakit mata saat hamil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit mata selama kehamilan serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Air mata buatan (artificial tears)
Air mata buatan atau artificial tears adalah obat pilihan pertama yang sangat aman untuk mengatasi mata kering dan iritasi ringan. Obat ini sering diresepkan oleh apoteker karena tidak mengandung obat aktif yang berisiko bagi janin. Contohnya adalah obat tetes mata yang mengandung carboxymethyl cellulose atau hydroxypropyl methylcellulose.
2. Natrium kromolin
Natrium kromolin termasuk ke dalam kategori obat tetes mata yang aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Obat ini bekerja sebagai stabilisator sel mast yang mengurangi reaksi alergi pada mata, selain itu juga efektif untuk mengatasi gejala alergi seperti gatal, kemerahan, dan bengkak.
3. Erythromycin
Erythromycin termasuk antibiotik golongan makrolida yang sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk infeksi pada mata seperti konjungtivitis. Penggunaan erythromycin, termasuk dalam bentuk tetes mata atau topikal untuk infeksi mata, dianggap relatif aman sesuai dosis yang diberikan oleh apoteker.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala sakit mata saat hamil adalah menggunakan kompres air hangat atau dingin, mencuci mata dengan rebusan daun sirih hingga kompres mata dengan irisan mentimun. Mengompres mata dengan kain bersih yang dibasahi air hangat atau dingin dapat membantu melunakkan kotoran yang menumpuk dan mengurangi pembengkakan serta rasa tidak nyaman pada mata.
Selain itu, irisan mentimun yang diletakkan pada kelopak mata selama 10-15 menit dapat memberikan efek menenangkan dan mengurangi pembengkakan serta iritasi berkat kandungan antioksidan dan antibakterinya.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv