Koster Tegaskan Bali Tak Toleransi Pelanggaran WNA
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa Bali tidak akan pernah mentoleransi perilaku warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan dan berpotensi mencoreng citra pariwisata.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Apel Gelar Satgas Patroli Imigrasi di Wilayah Bali Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Makodam IX/Udayana, Denpasar, Sabtu (30/8) pagi.
Dalam amanatnya, Koster mengapresiasi seluruh jajaran TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Imigrasi, Bea Cukai, Balai Karantina, Satpol PP, desa adat, serta masyarakat Bali yang telah bersinergi menjaga ketertiban dan keamanan Pulau Dewata.
Menurutnya, apel ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi dalam menghadapi maraknya pelanggaran yang dilakukan WNA.
“Belakangan ini kita menyaksikan banyak kasus wisatawan asing berperilaku tidak pantas, seperti melecehkan tempat suci, berkendara ugal-ugalan, investasi ilegal, penyalahgunaan izin tinggal, hingga narkoba. Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada penindakan tegas agar memberi efek jera dan menunjukkan kepada dunia bahwa Bali tidak mentoleransi pelanggaran tersebut,” tegas Gubernur Koster.
Ia menambahkan, citra pariwisata Bali tetap terjaga berkat kolaborasi pemerintah, aparat penegak hukum, imigrasi, desa adat, serta partisipasi masyarakat. Pada tahun 2024, Bali mencatat kunjungan 6,3 juta wisatawan mancanegara dan 10,1 juta wisatawan nusantara, sebagai bukti kuat bahwa Bali masih menjadi destinasi favorit dunia.
Koster juga menegaskan bahwa upaya menjaga Bali harus selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam kerangka Bali Era Baru, yang menekankan kesucian dan keharmonisan alam, manusia, serta budaya Bali berdasarkan kearifan lokal Sad Kerthi dan prinsip Tri Hita Karana.
Apel tersebut turut diikuti Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto. Mengakhiri arahannya, Gubernur Koster meminta agar apel semacam ini terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, serta dipadukan dengan program Pemprov Bali, Polda Bali, pecalang, dan bankamda di desa adat.
“Semua unsur harus bekerja sama menjaga Bali dengan semangat manyama braya, gilik-saguluk, parasparo, dan salunglung sabayantaka. Dengan begitu, Bali tetap ajeg, aman, dan nyaman sebagai destinasi wisata dunia,” pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Bali