14,8 Persen Balita di Buleleng Alami Stunting
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sebanyak 14,8 persen balita di Kabupaten Buleleng tercatat mengalami stunting. Kondisi ini dipicu karena pemberian imunisasi dasar yang belum maksimal.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Nyoman Riang Pustaka pada Rabu (24/9) mengatakan, imunisasi dasar baru menyentuh angka 69 persen.
Hal ini terjadi lantaran masih banyak masyarakat yang tidak datang ke Posyandu dengan alasan sibuk bekerja. Selain itu, faktor pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat juga ikut menjadi penyebab stunting.
"Angka Stunting di Buleleng meningkat. Penyebabnya, karena tingkat kehadiran Posyandu hanya 80 persen, pemberian imunisasi dasar diangka 67 persen. Kalau imunisasi tidak lengkap, anak bisa berpotensi sakit dan menyebabkan terhambat pertumbuhannya," jelasnya.
Riang mengakui pihaknya belum bisa menyesuaikan waktu pelaksanaan imunisasi dengan jam yang dimiliki oleh warga. Karena itu, Pemkab Buleleng akan lebih gencar melakukan sosialisasi agar pemberian imunisasi dasar bisa menyasar 100 persen balita.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna meminta seluruh OPD terkait untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting. Tahun ini, pemerintah menargetkan angka stunting bisa ditekan hingga 6 persen, dan tahun 2026 turun lagi ke angka 5 persen.
"Kita harus serius menurunkan kondisi ini, khususnya pada Balita. Saya minta OPD berkolaborasi, segera lakukan langkah-langkah strategis,” tegas Wabup Supriatna.
Ia juga mendorong agar OPD segera menyusun program percepatan penurunan stunting sehingga bisa diprioritaskan dalam APBD tahun 2026.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat