Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
Trauma Healing untuk Anak Sekolah Pascabanjir Denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pascabanjir yang terjadi pada 10 September lalu masih menyisakan trauma mendalam bagi sejumlah masyarakat di Kota Denpasar.
Untuk itu, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan memberikan perhatian khusus terhadap kondisi psikologis warga, terutama anak-anak sekolah yang terdampak.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kota Denpasar saat ini melaksanakan program intervensi psikososial dan trauma healing di sekolah-sekolah terdampak banjir. Langkah ini dilakukan dengan melibatkan para psikolog untuk mendampingi siswa agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.
“Yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan anak-anak tidak menyimpan rasa takut atau trauma akibat peristiwa banjir. Karena itu, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan melakukan intervensi psikososial, terutama di sekolah dasar dan SMP,” ujar Arya Wibawa, Senin (06/10).
Selain menyasar anak-anak sekolah, Pemkot Denpasar juga melakukan pendekatan psikologis bagi masyarakat umum. Hal ini dilakukan karena sebagian warga masih merasa khawatir ketika hujan deras turun.
"Kita tidak ingin masyarakat terus dihantui rasa trauma akan musibah banjir tersebut. Pendampingan ini menyasar semua kalangan agar mereka bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” ujarnya.
Pemulihan pascabanjir, kata Arya Wibawa, tidak hanya menyangkut perbaikan infrastruktur dan kesehatan fisik, tetapi juga pemulihan mental masyarakat.
"Kalau jiwa dan pikiran masyarakat pulih, mereka akan lebih cepat bangkit, hal tersebut yang kita upayakan,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan terapi pemulihan psikologis ini, Pemkot Denpasar berkolaborasi dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali. Kegiatan untuk siswa diisi dengan berbagai aktivitas seperti pengenalan emosi, permainan berkelompok, hingga kegiatan di luar ruangan. Semua siswa juga diajak bernyanyi untuk menciptakan suasana gembira dan membantu mereka melupakan kejadian yang menimbulkan trauma.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/maw
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
