search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bangunan Gedong Kirtya Habis Dimakan Rayap
Sabtu, 26 Januari 2008, 14:20 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kondisi bangunan Gedong Kirtya sebagai lokasi penyimpanan lontar dan buku bersejarah di Jalan Veteran Singaraja sangat menyedihkan. Selain atap bangunannya habis dimakan rayap, sebuah plafon di ruang penyimpanan lontar terlihat jebol, hingga menuai keprihatinan dari pengujung.

“Kok begini sebuah bangunan milik pemerintah yang semestinya dirawat dan dilengkapi dengan saran prasarana bagus. Ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah,” ungkap Mulyadi warga Kelurahan Banjar Tegal.Lontaran protes atas kondisi bangunan itu tidak saja terlontar dari pengunjung lokal, namun sejumlah wisatawan asing juga ‘geleng-geleng kepala’ seolah tidak percaya dengan kondisi bangunan yang terkenal ke mancanegara itu.

 



“No good, ini tidak boleh terjadi, bisa-bisa koleksi lontar dan buku rusak,” ujar seorang warga negara asing saat melihat kondisi bangunan Gedong Kirtya.Kepala UPTD Gedong Kirtya, Ketut Suharsana mengungkapkan, pihaknya telah berupaya melaporkan kondisi bangunan Gedong Kirtya yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, namun hingga saat ini belum mendapat respon.

“Karena kemampuan kami boleh dikatakan terbatas, kami hanya mengiyakan saja menerima semua usul dan kritikan dari para pengunjung. Pada waktu kami mengadakan ulang tahun ke-79, kami sempat kami memperlihatkan kondisi bangunan kepada bapak wakil bupati, ini lho pak,“ ungkap Suharsana.

Dari pengamatan, plafon Gedong Kirtya yang jebol serta atapnya yang telah dimakan rayap seperti menjadi pemandangan sehari-hari di ruang penyimpanan lontar. Dengan kondisi seperti itu, dikhawatirkan akan berpengaruh pada koleksi lontar dan sejumlah buku, sebab suhu dingin dari AC tidak stabil akibat lubang plafon yang menganga. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami