Kader PDIP Pertanyakan Transparansi Hasil Survey
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Keluarnya rekomendasi cagub dan cawagub dari PDIP memunculkan pertanyaan dari beberapa kader PDIP militan tentang lembaga survey yang dipakai dalam pengambilan keputusan tersebut.
Salah satu pengurus teras DPD PDIP Bali asal Jembrana, Made Wirya mempertanyakan mekanisme pengambilan keputusan yang mempertimbangkan hasil survey."Sampai saat ini kita tidak tahu lembaga survey apa yang dipakai, dan bagaimana hasilnya," ujarnya.
Sumber kuat di DPP PDIP menyampaikan, survey yang dipakai sebagai pertimbangan mengeluarkan rekomendasi adalah Lembaga Survey Rekode yang berlokasi di Tanah Abang Jakarta. Dari penelusuran Beritabali.com, lembaga survey ini dipimpin oleh Dolfie Palit, salah seorang mantan calon legislatif (Caleg) PDIP dari wilayah Jawa Barat.
Seorang kader PDIP yang tidak mau disebutkan namanya, menyampaikan bahwa Direktur Eksekutif lembaga survey tersebut (Dolfie Palit, red) pernah tercantum sebagai penyumbang dana kampanye bermasalah untuk Mega-Hasyim saat pemilihan presiden yang lalu, yang direlease oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
Sementara itu, Ketua PAC PDIP Rendang, I Ketut Wijaya Mataram atau yang akrab dipanggil Vijay, menyatakan kalau DPP PDIP tidak transparan dalam mengumumkan hasil survey. Dia juga mempertanyakan independensi dari lembaga survey yang dipakai.“Survey yg lebih akurat adalah respondenya para pengurus PDIP sampai ke ranting-ranting,” pungkas Vijay. (ctg)
Reporter: bbn/ctg