search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Yang Hilang Bukan Laptop, Tapi HP Korban
Senin, 11 Februari 2008, 18:55 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Fakta baru mengenai hilangnya barang milik Heidi Murphy pasca pembantaian Minggu (10/02) di Vila Mekar Sari Jalan Kayu Putih akhirnya mulai terkuak. Yang hilang bukan laptop, tapi handphone (HP) milik korban.“Handphone yang hilang. Bukan laptop. Kalau laptop milik temannya, dan masih ada di TKP,” jelas sumber polisi di tim gabungan.

Sumber mengatakan, usai menghabisi nyawa korban, pelaku sengaja merampas handphone korban. Maksudnya, untuk menghilangkan identitas pelaku yang tertera di nomor handphone.Indikasi kuat hilangnya handphone, diakui sumber, terpaksa dirahasiakan polisi. Sebab, sangat berguna demi melacak sinyal keberadaan pelaku.

Menyoal, apakah ada barang lain yang hilang, sumber mengatakan tidak ada. Semua barang korban masih komplit, terkecuali handphone. Apalagi adanya dugaan, pisau dapur yang dipakai untuk melukai korban. Sumber mengatakan, pisau dapur yang dimaksud adalah pisau lipat dan masih utuh.

“Pisau lipat ada masih komplit. Kita sudah cek ruangan baik kamar dan dapur, semuanya tertata rapi. Tidak ada kerusakan,” jelas sumber kembali.Sumber mengatakan, jumlah saksi hingga pagi kemarin ada 13 saksi. Siang ini, rencananya penyidik akan memeriksa rekan korban dari Australia.


 

Ditanya kenapa korban bugil dan apakah ada unsur pemerkosaan? Sumber mengatakan, tidak ada unsur perkosaan. Dari lidik sementara, kemungkinan besar korban usai mandi dan bertemu dengan pelaku yang sudah lama bertamu. Nah, usai korban mandi, diduga terjadi pertengkaran dan korban dibantai.


Apakah pelakunya teman dekat korban yang sakit hati sehingga tragis mencincang tubuh korban sebanyak 16 kali tusukan?“Itu masih didalami. Logikanya, kalau perampok, cukup sekali menusuk dan kabur. Tapi melihat dari 16 tusukan, bisa saja pelakunya teman dekat yang dendam. Ketika emosi dan gelap mata, pelaku tidak menghitung berapa kali menusuk korban,” bebernya.

Sumber masih menaruh heran menyangkut kenapa pembantu rumah korban yakni bernama Dewi tinggal di perumahan Priskila, diliburkan Sabtu dan Minggu. Bila dihubungkan, ada dugaan ini kaitannya dengan party yang setiap malam minggu, diadakan di vila Mekar Sari milik korban. Sejatinya, acara party berakhir hingga pagi hari. (Che)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami