Dikenang Sebagai Pujangga Feminis dan Humanis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Peringatan 100 tahun atau satu abad Anak Agung Pandji Tisna Senin (11/2) dirayakan secara sederhana oleh warga Panti Asuhan Widya Sari III melalui Refleksi Sosok Pandji Tisna sebagai seorang pujangga yang feminis dan humanis.Hal itu disampaikan Ketua Demaga Seni Buleleng, Gede Artawan di Aula Panti Asuhan Setempat yang diawali dengan Ibadah Syukur oleh Pendeta Victorius A. Hamed.
“Pandji Tisna sebagai Satrawan Bali Utara memiliki pola pandang yang modern dalam menyikapi kehidupan yang dituangkan melalui novel-novelnya, sehingga Pandji Tisna bukan saja milik keluarganya, namun sosok Pandji Tisna merupakan milik masyarakat Indonesia,” ungkap Gede Artawan yang juga Dosen di Undiksha Singaraja.
Gede Artawan mengatakan, selama ini ketokohan Anak Agung Pandji Tisna dengan karya sastranya yang monumental belum secara menyeluruh mendapat perhatian masyarakat di Buleleng disebabkan tidak adanya sinergi berbagai pihak.
“Kendalanya adalah kurangnya kita bersinergi dengan berbagai pihak, bukan hanya pihak keluarga tetapi juga seniman, pihak masyarakat, supaya kita mendukung Pandji Tisna secara profesional, sebab karya-karya beliau cukup menggetarkan karya satra Indonesia, nah inilah kita cari benang merahnya,“ ujar Artawan.
Sementara, puncak peringatan satu abad Anak Agung Pandji Tisna di Panti Asuhan Widya Sari III Kubujati ditandai dengan Pemotongan Tumpeng. Dalam acara itu, nampak Keluarga Pandji Tisna berbaur dengan warga Panti Asuhan, diantaranya Pendeta Anak Agung Gede Oka Pandji Tisna. (sas)
Reporter: bbn/ctg