search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
30 Anggota TNI Kodam Diperiksa
Senin, 7 April 2008, 23:06 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Konteks penyelidikan terkait kepemilikan granat, senjata api dan ratusan amunisi milik Made Sutama alias Minggik, kini ‘diambil alih’ TNI Kodam IX Udayana. Setidaknya, Pomdam Kodam IX Udayana telah memeriksa 30 anggota Kodam, 7 diantaranya diperiksa intensif. Diduga persenjataan yang dimiliki Minggik diperoleh dari Timor-timor (timtim). Penangkapan Minggik dan penemuan 2 buah granat, 7 pucuk senjata api (jenis Colt dan FN) dan ratusan amunisi aktif di rumahnya di Jalan Wibisana utara Denpasar, Rabu (27/02) lalu, membikin telinga jajaran Kodam memerah. Patut dimaklumi, beberapa senjata api jenis FN, termasuk granat, yang dimiliki Minggik, identik dengan senjata yang dimiliki Tentara.

Jadi, Kodam ingin menepis anggapan masyarakat, bahwa persenjataan yang dimiliki pentolan preman bandar togel TSSM itu, merupakan pasokan dari TNI. Walhasil, penyidik Pomdam Kodam IX Udayana bergerak cepat, memeriksa orang-orang yang dicurigai. Komplitnya, ada 30 anggota Kodam mulai diperiksa seminggu lalu. Puluhan prajurit berbaju loreng itu, diperkirakan orang – orang yang memiliki kedekatan erat terhadap Made Sutama alias Minggik. “Dari pemeriksaan 30 prajurit mengerucut menjadi 15 anggota. 7 prajurit sedang menjalani pemeriksaan intensif di Pomdam IX Udayana. 1 prajurit diperiksa mendalam karena teman Minggik,” ucap sumber yang enggan ditulis namanya.

Dikatakan sumber, salah seorang anggota Kodam yang diperiksa secara spesifik oleh satuan Pomdam, adalah Kopral Ag yang diindikasi geng-nya Minggik. Hal ini terkait, saat penggerebekan di rumah Minggik, polisi menemukan helm baja milik Kopral Ag. Helm baja itu kini dijadikan barang bukti Polda Bali. Kenapa mereka diperiksa ? Menurut sumber, puluhan prajurit Kodam yang menjalani pemeriksaan, adalah prajurit yang pernah ditugaskan dalam pengamanan wilayah perbatasan Timtim, pasca pemerintahan presiden Xanana Gusmao.


Dan, diperkirakan, sepulang dari pengamanan Timtim, mereka diam-diam mengangkut persenjataan dan menjualnya di Bali, termasuk dugaan menjual ke Minggik seharga Rp 5 juta. Berseberangan dengan itu, sumber mengatakan, salah satu jenis senjata api yang dijual ke Minggik, yakni jenis FN (kaliber masih belum jelas). Senjata jenis FN tersebut dulunya senjata api sitaan. Pernah di proses di Direktorat Polda Bali tahun 1996 lalu, dimasa kepemimpinan Kaditserse (dulu, Kepala Direktorat Reserse Polda Bali), Kombes Surya Darma. Entah bagaimana ceritanya, senjata tersebut berada di tangan (alm) Letkol Inf Moko. “Almarhum Letkol Inf Moko, meninggal over dosis. Sebelum meninggal dunia, senjata api jenis FN sudah dijual ke Minggik seharga Rp 5 juta,”ucapnya.


Apa kata Panglima Kodam IX Udayana Mayjend TNI GR Situmeang menyangkut hal ini ? Jenderal asal Sumatera Utara itu pun membantahnya. Dihubungi wartawan via telpon, kemarin sore, Pangdam mengatakan, tidak ada pemeriksaan prajurit yang bertalian erat dengan senjata api milik Minggik. Ditegaskannya, jika ada pemeriksaan akan berlangsung di Pomdam dan sepengetahuan Pangdam sendiri. Namun, sampai saat ini menurutnya, belum ada indikasi prajurit terlibat. “Sejauh ini belum. Indikasi-indikasi itu seperti melakukan pelacakan radio (radio komunikasi milik TNI yang disita dari rumah Mingik), diduga diperoleh dari Timtim dan Kupang. Mungkin dibawa dari Kupang ke Bali,”tegas Jenderal berdarah batak itu. Walau demikian, Pangdam meluruskan, apalagi ditemukan indikasi prajurit Kodam terlibat dan pemasokan senjata ke Minggik akan dikenakan sanksi tegas. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami