Bali Terancam Kehilangan Dana BOS Rp 61 Miliar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tahun ini Bali terancam kehilangan dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 61 miliar lebih. Hal ini Pasalnya, dari pemerintah Pusat ada rencana memangkas dana BOS terhitung mulai triwulan III dan IV. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, TIA (Tjok Istri Agung) Kusuma Wardani saat dikonfirmasi Senin (14/4) mengakui akan terjadi penundaan dana BOS mulai triwulan III (Junli-September) dan triwulan (Oktober-Desember).
"Pada triwulan III hanya tersalur 33,33% dari biasanya. Sedangkan pada triwulan IV tidak ada sama sekali," jelas Kusuma Wardani di ruang kerjanya. Informasi ini sudah dia terima melalui surat dari Departemen Pendidikan Nasional Jakarta perihal Penundaan Dana BOS Tahun 2008, tanggal 17 Maret 2008 yang ditandatangani Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Suyanto.
Bila ketentuan itu benar-benar berlaku, dikhawatirkan terjadi drop-out di kalangan siswa khususnya SD dan SMP di Bali terutama daerah-daerah yang banyak penduduk miskinnya seperti Karangasem. Namun sebelum hal itu benar-benar berlaku, kata Kusuma Wardani, seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi di Indonesia membuat rekomendasi, yang intinya menginginkan agar tidak sampai terjadi pemangkasan dana BOS.
Menurut rekomendasi tersebut, pemanngkasan anggaran lebih baik dilakukan terhadap program-program di luar dana BOS. Misalnya, program penambahana apembangunan gedung SMK, pembangunan gedung SD dan SMP sataua atap, maupun pembangunan ruang laboratorium. Sebab, dana BOS tersebut dinilai sangat menentukan dalam program mempercepat program wajib belajar (wajar) 12 tahun. Jika sampai BOS dipangkas, maka akan mengganggu studi siswa terutama siswa kalangan keluarga miskin.
Reporter: bbn/sin