search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Merasa Tersengat Listrik dan Ketakutan
Rabu, 14 Mei 2008, 18:51 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Dua korban Handphone ‘santet’, hari ini Rabu (14/5), melapor ke kantor polisi. Keduanya merasa dirugikan akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab. “Ada dua laporan terkait masalah telpon yang meresahkan warga, satu dari Desa Kalianget dan satu dari Desa Gesing, ini sudah kita sikapi dengan pemeriksaan awal termasuk akan melakukan korodinasi dengan polda melalui peralatan cyber crime dalam melacak penelpon atau pengirim SMS tersebut,” ungkap Perwira Humas Polres Buleleng. Kompol. I Made Sudirsa.

Dari kedua peristiwa yang menimpa warga Buleleng itu diharapkan masyarakat tidak resah ataupun memberikan respon. ”Biarkan saja bila ada telpon atau pesan singkat itu dan masyarakat jangan resah, kalau ada laporkan saja ke polisi, kita akan melakukan pelacakan,” tegas Sudirsa. Sementara dari laporan Ida Ayu Komang Krisna Dewi (17), pelajar kelas dua di SMA Negeri 2 Banjar menyebutkan, akibat menerima panggilan telpon membuatnya telah tidak sadarkan diri sehingga dilarikan ke UGD Wijaya Kusuma Seririt dan selanjutnya dirujuk ke RS. Kertha Husada Singaraja.

“Awalnya saya menerima telpon dari teman, namun tiba-tiba mati dan kemudian saat berdering langsung saya diangkat, namun yang didengar hanya suara angin dan kemudian tubuh saya seperti terkena aliran listrik dan tidak sadarkan diri,” ungkap Ida Ayu Komang Krisna Dewi warga Dusun Alasarum, Desa Kalianget Kecamatan Seririt. Dari peristiwa tersebut, Ida Ayu Komang Krisna Dewi menjalani rawat inap di Rumah Sakit Kertha Husada Singaraja, sedangkan kasus dugaan telpon misteri itu dilaporkan ke Mapolsektif Seririt dan masih dalam penyelidikan

Sedangkan di Desa Gesing Kecamatan Banjar, Ketut Adi Patria (30) menerima pesan singkat yang kemudian setelah dibaca mengakibatkan rasa takut. ”Pesan itu saya terima dari dua nomor yang berbeda yang menyebutkan pesan itu sebagai penangkal agar terhindari dari telpon warna merah yang mencari tumbal dengan kode 0866 dan 0666,” papar Adi Patria saat diperiksa polisi. Kedua kasus tersebut kini sedang dalam penangganan serius Jajaran Polres Buleleng, sebab dari laporan Ida Ayu Komang Krisna Dewi dan Ketut Adi Patria, polisi telah mengantongi nomor pengirim dan penelponnya. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami