Siswa SD Protes Illegal Logging
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seratus lebih siswa sekolah dasar ikut ambil bagian dalam lomba gambar bertema pelestarian lingkungan di Denpasar Bali. Dalam lomba ini, para siswa sekolah dasar ini memprotes ilegal logging atau penebangan liar karena dianggap merusak lingkungan serta mengurangi sumber mata air untuk kehidupan.
Lomba gambar bertema “Menjaga Air Sumber Kehidupan” ini digelar di Sanur Denpasar Bali, Minggu (8/6). Lomba ini diikuti sekitar 150 siswa sekolah dasar dari beberapa kabupaten yang ada di Bali.
Dalam lomba ini, setiap peserta diberi waktu selama 3 jam untuk menyelesaikan karya gambarnya. Mereka juga diberi kebebasan berekspresi, untuk menggambarkan kondisi alam Indonesia sesuai imajinasinya masing-masing.
Salah seorang peserta dalam lomba ini adalah Gek Mita, siswi sekolah dasar di Denpasar. Dalam gambar yang dibuatnya, Gek Mita melukiskan kondisi alam yang sudah mulai lestari setelah sebelumnya dirusak manusia. Lewat gambar yang dibuat, Gek Mita menyampaikan pesan agar manusia lebih bijak memperlakukan alam dan ikut menjaga kelestarian alam terutama hutan.
“Alam sekarang sudah banyak yang rusak, terutama hutan-hutan di Indonesia. Oleh karena itu pelestarian alam seperti reboisasi hutan perlu ditingkatkan,” kata Gek Mita, yang didampingi ibunya.
Pesan senada juga disampaikan peserta lainnya Made Adi Candra. Lewat gambar hutan dan sungai yang dibuatnya, Made ingin menyampaikan pesan agar manusia tidak menebang hutan sembarangan karena dapat menghilangkan sumber mata air yang berguna bagi kehidupan manusia.
“Sebaiknya hutan-hutan yang ada saat ini tidak ditebangin sembarangan, karena akan merusak sumber mata air yang ada,” ujar Made.
Lomba gambar untuk siswa SD yang digelar di Sanur ini merupakan bagian dari kampanye Tahun Sanitasi Internasional.
“Lewat lomba ini, anak-anak diharapkan mendapat edukasi tentang menjaga air sebagai sumber kehidupan, dimana salah satunya dapat dilakukan dengan cara konservasi sumber daya alam,” jelas panitia lomba ini, Dwityo Akoro Soeranto. (ctg)
Reporter: -