Muntaber Mengganas, Warga Gelar 'Guru Piduka'
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Mengganasnya wabah muntaber di Desa Yehembang, Mendoyo dan sekitarnya yang telah merenggut nyawa manusia, membuat warga mengupayakan segala cara untuk segera menghentikan wabah tersebut. Di samping melakukan tindakan penanganan secara medis,warga juga menggelar ritual 'guru piduka' untuk mengatasi wabah tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, ide menggelar ritual tersebut berawal dari keprihatinan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di desa tersebut atas semakin mengganasnya wabah muntaber.
Para tokoh tersebut tidak ingin wabah muntaber ini menelan korban jiwa lagi. "Kami berinisiatif untuk menggelar upacara ‘guru piduka’ di Pura Dalem Desa Yehembang," ujar seorang tokoh masyarakat, Minggu (7/9).
Dari pantauan di lapangan, tampak ratusan warga Desa Yehembang mengikuti ritual guru piduka tersebut. Mereka berbaur menjadi satu dalam suasana khidmat disertai dengan permohonan kepada Ida Sanghyang Widhi agar terhindarkan dari wabah muntaber yang semakin mengganas.
"Ritual ini dimaksudkan sebagai permohonan maaf kami kepada Tuhan atas berbagai kesalahan yang telah kami buat sehingga kami diuji dengan wabah muntaber ini. Selanjutnya juga dalam upacara ini kami mohon agar wabah ini segera diakhiri," ujar Wayan Wasa, salah seorang tokoh masyarakat.
Sementara itu, Bendesa Desa Pakraman Yehembang, Ida Bagus Legawa mengungkapkan digelarnya upacara ini sebagai sarana permohonan kepada Ida Sanghyang Widhi agar wabah muntaber yang menyerang desanya dapat segera berakhir.
"Selain itu, kami juga memohon agar seluruh penduduk Jembrana dapat terhindar dari segala macam wabah penyakit," pungkasnya. (dey)
Reporter: bbn/rob