search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cuaca Buruk, Selat Bali Diawasi Ketat
Senin, 22 Desember 2008, 19:15 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Semua kapal yang berlayar di Selat Bali diawasi ketat oleh pihak syahbandar Gilimanuk. Pasalnya akhir-akhir ini sering terjadi hujan lebat yang disertai petir ditambah kencangnya tiupan angin dan tingginya gelombang laut. Syahbandar selalu menginstruksikan nahkoda kapal agar berhati-hati.

Syahbandar Gilimanuk, Dewa Nyoman Kari, Senin (22/12) mengakui kalau menjelang Natal dan Tahun Baru 2009 (Nataru) di selat Bali memang sering turun hujan lebat disertai petir. "Hujan lebat memang bisa mengurangi jarak pandang nahkoda, namun sementara ini masih belum terlalu menganggu, kapal-kapal masih bisa berlayar normal,"ujarnya.

Namun, pihaknya tetap memantau cuaca dan selalu menghimbau nahkoda kapal untuk berhati-hati dalam menempuh rute pelayaran. "Nahkoda terus kita himbau supaya berhati-hati dan melapor secepatya apabila cuaca di tengah laut tiba-tiba berubah buruk yang menganggu pelayaran,"jelasnya.

Menurut Kari, yang terpenting untuk diwaspadai adalah perubahan kecepatan angin dan ketinggian gelombang yang terkadang berubah dengan cepat. Dari prakiraan yang diterima pihaknya, kecepatan angin di Selat Bali saat ini berkisar 0,5 sampai 15 knot perjam dan ketinggian gelombang antara 0,5 sampai 1,75 meter.

"Perubahan cuaca di selat Bali sulit diprediksi dan terkadang bisa merubah menjadi buruk yang membahayakan pelayaran. Sekarang memang cuaca masih bersahabat," tandasnya. Dengan kondisi cuaca yang sulit diprediksi, pihaknya melakukan pengawasan ketat selama 24 jam terhadap semua kapal yang melayani penyebrangan.

"Jika cuaca berubah buruk dan tidak memungkinkan pelayaran dilanjutkan, nahkoda kita minta agar segera merapat ke pelabuhan terdekat, kita juga minta mereka selalu berkoordinasi sehingga jika ada kapal yang terancam bisa cepat dibantu. Kalau memang cuaca sangat membahayakan maka sistem buka tutup penyeberangan terpaksa kita lakukan,"imbuhnya.

Sementara itu Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban saat dihubungi Senin (22/12) mengatakan pihaknya tetap mengikuti petunjuk syahbandar jika terjadi perubahan cuaca yang bisa mengganggu penyeberangan. "Kalau syahbandar meminta penyeberangan agar ditunda karena cuaca buruk, ya kita ikuti saja,"pungkasnya.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami