search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
“Tolong Pak Jangan Tanya Itu Lagi!”
Rabu, 7 Januari 2009, 16:51 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Putu A R (13) dan Kadek MA (10) yang menjadi korban nafsu bejat Ngh Sum (60) dan Wyn Sut (32) yang tidak lain adalah kakek dan ayah kandung kedua bocah malang itu , kini kondisi keduanya masih terguncang.

Untuk menenangkan diri keduanya pun menyusul ibundanya ke Buleleng tepatnya menuju Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng.

Malangnya, tidak ada anggota keluarga yang mengantar kedua bocah malang tersebut ke Buleleng, mencari perlindungan ibu mereka.

Keduanya berangkat dari rumahnya dari Banjar Meliling Kawan, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan sekitar Pukul 07.00 Wita.

Dengan menumpang Bus Darma di jurusan Denpasar-Gilimanuk keduanya kemudian berangkat menuju harapan baru dalam belaian kasih ibunda tercinta.

Tak banyak kata terucap dari bibir mungil dua kakak beradik yang tidak bedosa itu. Putu A R berusaha tabah menerima penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun yang dilakukan oleh kakek dan ayahnya yang tidak bermoral

Ia juga tidak mampu mampu menutupi kegalauan serta kesedihan hatinya.

Sebelum berangkat, Putu A R (13) sempat mengatakan kalau dirinya ingin menyusul ibudanya tercinta ke bumi panji sakti.

"Tolong pak jangan tanya itu lagi, saya ingin melupakan kenangan pahit yang kami hadapi berdua, kini kami bebas dan ingin sekali bertemu dengan ibu kami,", jelasnya lirih.

Hal senada juga disampaikan oleh sang adik Kadek MA. Ia yang memiliki tubuh bongsor ini hanya mengikuti kemana kakaknya pergi. "Saya ingin ikut kemana kakak pergi, "jelasnya dengan polos.

Bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar ini pun meminta agar wartawan tidak menanyakan hal itu lagi karena dapat membangkitkan kenangan pahit selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh ayah mereka sendiri. 

Sesaat kemudian sebuah Bus Darma Jurusan Denpasar- Gilimanuk tiba, kedua kakak beradik itu pun bergegas menaiki bus yang akan mengantar mereka menuju harapan baru dan terbebas dari belenggu nafsu bejat kakek dan ayahnya. (nod)

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami