search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Adik Kadus Tewas Gantung Diri
Selasa, 14 April 2009, 15:55 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Diduga lantaran belitan utang jutaan rupiah akhirnya mengantarkan Nyoman Kertayasa (24) tewas bunuh diri. Adik kandung Kepala Dusun (Kadus) Klatakan, Melaya, Wayan Sukarma ditemukan tewas tergantung pada pohon coklat di belakang rumahnya dengan menggunakan tali nilon plastik warna hijau.

Dari informasi yang dikumpulkan, petani warga Dusun Klatakan, Melaya ini ditemukan telah terbujur kaku oleh Sukarma, sekitar pukul 07.00 pada Selasa (14/4) saat dia menjalankan rutinitasnya mencari pakan sapi di kebun coklat di belakang rumahnya. “Entah kenapa tiba-tiba saya kok menoleh ke atas dan saya melihat adik saya sudah tergantung di pohon coklat,” kata Sukarma.

Melihat adiknya tergantung, Sukarma berteriak minta tolong. Kontan teriakan Sukarma ini memancing kehadiran warga sekitar untk memberikan pertolongan untuk menurunkan tubuh korban yang tergantung di pohon coklat itu. Setelah diturunkan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Menurut keterangan istrinya, Luh Parmi (20) selama berkeluarga dirinya sering mendengar keluhan suaminya yang telah memberinya seorang putri berusia 5 bulan. “Selama berkeluarga kami memang hidup dalam kondisi serba kekurangan karena penghasilan suami saya sebagai petani pas-pasan. Untuk menutupi kebutuhan hidup suami saya sering pinjam uang di krama atau di keluarga besarnya,” terangnya.

Lanjut Parmi utang yang menumpuk hingga mencapai jutaan rupiah ini sering dijadikan beban pikiran karena belum mampu melunasinya. “Mungkin beban itu yang selalu dipikirkan suami saya hingganekad gantung diri. Tapi bagaimana lagi, saya berniat membantu mencari kerja tapi anak kami masih kecil,” kata Luh Parmi.

Kapolsek Melaya AKP Nengah Mandi seijin Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Suardana ketika dikonfirmasi, Selasa (14/4) membenarkan kejadian tersebut. Menurut Mandi, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Luh Putu Suartini, dokter di Puskesmas Melaya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Korban murni meninggal karena gantung diri,” tandas Mandi. (dey)

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami