search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Indonesia Harus Minta Pertanggungjawaban Ekologi Pada ADB
Minggu, 3 Mei 2009, 15:30 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia untuk meminta pertanggunngjawaban ekologi kepada Asia Development Bank (ADB) pada pertemuan Dewan Gubernur ADB di Nusa Dua Bali. Pertanggungjawaban ekologi harus diajukan Indonesia mengingat proyek infrastruktur yang dibiayai dari pinjaman ADB telah menyebabkan kerusakan ekologi lingkungan di Indonesia.

Walhi mencontohkan pembangunan jalan jawa bagian selatan yang telah menyebabkan kerusakan ekosistem dan lahan-lahan pertanian. Direktur Eksekutif Walhi Berry Nahdian Forqan pada keteranganya di Renon (3/5) menyatakan selain meminta pertanggungjawaban ekologi, Indonesia juga harus meminta pemutihan utang kepada ADB.

Berry Bahkan mendesak pemerintah untuk keluar dari ADB, sebab proyek-proyek ADB telah memperburuk lingkungan Indonesia. “Artinya selama kita bergabung dengan ADB tidak ada gunanya, tidak memberikan manfaat bagi pembangunan di Indonesia dan justru merusak lingkungan,” kata Berry Nahdian Forqan Direktur Eksekutif Walhi.

Berry Nahdian Forqan menambahkan Indonesia seharusnya mampu menjadi motor penggerak perubahan di ADB dan bukan malah larut dalam program-program ADB yang merusak lingkungan. Seperti rencana ADB yang mendorong negara-negara anggota untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan pengembangan pembangkit listrik batubara.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami