search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puncak Upacara ˜Danu Kertih Digelar di Ulundanu Batur
Kamis, 17 Desember 2009, 08:33 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Puluhan ribu umat Hindu dari seluruh Bali hadir dalam puncak upacara Danu Kertih yang digelar di Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali, (16/12). Selain untuk memohon keselamatan manusia dan alam semesta, upacara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap alam khususnya danau sebagai sumber air (kehidupan).

Ritual pekelem menjadi ritual puncak yang digelar pada puncak upacara Danu Kertih yang digelar di areal Pura Ulundanu Batur, Bangli, sekitar 70 kilometer arah timur laut Kota Denpasar. Selain digelar di Danau Batur, ritual pekelem ini juga digelar di kepundan Gunung Batur.

Dalam ritual pekele mini, umat Hindu membawa berbagai jenis hewan kurban mulai kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan itik ke tengah Danau Batur dengan menggunakan perahu motor.



Setibanya di lokasi pekelem di tengah-tengah Danau Batur, seluruh hewan kurban dan sesajen upacara ditenggelamkan ke dasar danau.

Bagi umat hindu Bali, ritual pekelem di kawasan danau batur ini dipercaya dapat menjaga keseimbangan kosmis atau alam semesta. Ritual pekelem ini pertama kali digelar di Danau Batur pada tahun 1712 Masehi saat bali diperintah raja Sri Ugrasena Wardana.

Ritual pekelem merupakan salah satu dari sekian banyak rangkaian ritual dalam upacara Danu Kertih ini. Sebelum ritual puncak pekelem juga digelar beberapa ritual lainnya seperti labuh gentuh dan mendak toya

Upacara Danu Kertih ini merupakan upacara yang digelar setiap lima tahun sekali dan sudah dilakukan turun-temurun selama berabad-abad. Selain untuk memohon keselamatan manusia dan alam semesta, upacara ini juga untuk mengingatkan manusia agar senantiasa menghormati dan menjaga kelestarian alam sekitar, jelas panitia upacara ini, Jero Gede Batur Alitan.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami