Cuaca Buruk, Nelayan Takut Melaut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Cuaca buruk beberapa hari belakangan ini membuat nelayan di Jembrana takut melaut. Untuk menyambung hidupnya, para nelayan memilih mencari pekerjaan lain.
Hujan deras dan angin kencang yang melanda Bumi Makepung sejak beberapa hari belakangan ini membuat para nelayan di Cupel dan Pengambengan takut melaut.
Mulyadi (45), salah seorang nelayan di Pengambengan, Minggu (10/1) mengaku sejak tiga hari terakhir ini dia terpaksa menganggur karena dirinya kapok melaut dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Empat hari yang lalu saya nekat melaut tapi ketika sampan yang saya kayuh sampai di tengah laut nyaris terbalik karena dihantam gelombang yang cukup besar,” terangnya.
Kalau akan melaut, imbuh Mulyadi, dirinya melihat situasi cuaca terlebih dahulu. “Kalau cuaca baik barulah saya melaut,” tambahnya.
Untuk menyambung hidupnya sehari-hari, Mulyadi mengaku bekerja sebagai pembantu tukang bangunan. “Ketimbang menganggur saya bekerja sebagai pengayah (pembantu) tukang agar dapur tetap ngebul,” ujarnya sambil tersenyum.
Udin, nelayan lainnya asal Cupel mengaku mengalami hal yang sama dengan Mulyadi. Untuk menyambung hidupnya, Udin mengambil pekerjaan serabutan di darat. “Cuaca sedang buruk, tidak memungkinkan untuk melaut jadi saya pilih kerja apa saja di darat asalkan dapat upah untuk sekedar menyambung hidup,” tandasnya.
Udin mengaku mengalami penurunan penghasilan karena jika melaut dirinya mampu menghasilkan Rp. 50 ribu-Rp. 75 ribu sehari. “Kalau kerja serabutan tidak dapat segitu, tapi yang penting cukup untuk makan,” jelasnya.
Reporter: bbn/ctg