search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Digigit Tikus, Koming Meninggal Dunia
Kamis, 14 Januari 2010, 20:22 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Ni Nyoman Koming (46) warga Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan meninggal dunia Kamis (14/1) sekitar pukul 13.00 Wita di RSUD Tabanan dengan gejala rabies. Sebelum meninggal Koming tidak pernah digigit anjing atau binatang lain penyebab rabies. Korban hanya sempat digigit tikus dua bulan lalu di rumahnya. 

“Gejala klinis sebelum korban meninggal, takut kena kipas angin dan takut pada air, mirip dengan pasien suspect rabies,” jelas dr Gede Sudiartha sekretaris Rabies Center RSUD Tabanan.

Dikatakanya, korban datang ke RSUD Tabanan Rabu (13/1) malam. Saat itu korban mengeluh penyakit kencing manisnya kambuh.

Korban kemudian dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Tabanan, korban selanjutnya dipindahkan ke Sal Dahlia. Saat dirawat di sal Dahlia inilah korban menunjukan gejala seperti gejala rabies.

Korban sempat minta minum kepada keluarganya namun setelah dibawakan air korban ketakutan dengan air. Korban juga takut dengan cahaya dan angin.

“Saat tubuhnya terkena kipas angin, pasien malah ketakutan. Dari situ, kami menduga seperti gejala rabies, dan selanjutnya kami pindahkan ke ruang isolasi Flamboyan,” terang dr Sudiartha.

Bedasarkan gejala tersebut, korban sempat ditanya apakah pernah digigit anjing. Namun korban mengaku tidak pernah digigit anjing. Korban mengaku hanya pernah digigit tikus dua bulan lalu.

Saat menjalani perawatan di ruang isolasi itulah korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 13.00 Wita, Kamis (14/1). Guna memastikan penyebab kematian korban, pihak rumah sakit kemudian memeriksakan saliva (air liur) korban ke Lab Biomol Unud, Denpasar.

“Bila hasil lab positif, maka Koming adalah korban ke-13 akibat rabies di Tabanan,” jelasnya. Jenazah korban telah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Katimemes, Sudimara, Kecamatan Tabanan.

Kadis Peternakan Tabanan Ni Nyoman Rusmini meragukan kalau korban meninggal karena rabies. Karena menurutnya rabies bisa ditularkan oleh anjing, kera, dan kucing. Namun tidak menutup kemungkinan, karena menurut teori rabies dapat ditularkan melalui luka gigitan dan air liur dari binatang mamalia dan berbulu.

“Kasus di Indonesia 90 persen rebies disebabkan gigitan anjing. Sedangkan gigitan kera dan kucing sangat langka, apalagi gigitan tikus belum ada,” jelasnya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami