search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Bertambah Jadi 23 Nasabah
Kamis, 21 Januari 2010, 21:50 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penjahat dunia cyber terus memporak-porandakan perbankan di Bali. Hingga saat ini saja, jumlah korban sudah mencapai 23 nasabah, terdiri dari 18 nasabah yang telah melaporkan ke Poltabes Denpasar dan 5 ke Dit Reskrim Polda Bali

Jumlah korban ini diduga bakal terus bertambah, seiring kerugian yang diderita para korban. Sementara itu dari informasi terakhir, Kamis (21/01), selain BCA, Permata dan BNI, para nasabah yang melaporkan adalah nasabah INK Bank.

Para nasabah melapor kasus kehilangan uang, pada Kamis (21/01) sekitar pukul 15.00 Wita. Namun karena masih melapor di SPK Poltabes Denpasar, nama para nasabah belum bisa dibeberkan satu persatu.

Sumber di Poltabes Denpasar mengatakan, para pelapor mayoritas warga asing. Yang melapor belakangan warga asing Belanda, dan Australia, ungkap sumber Poltabes Denpasar yang enggan namanya dipublikasikan.

Dari laporan itu, korbannya nasabah BNI melaporkan kerugian Rp 78.210.000, BCA Rp 249.709.000, Permata Rp 149.450.070, INK Bank Rp 13.500.000, dengan total kerugian mencapai Rp 536.869.302.

Sementara itu, keterangan resmi yang disampaikan Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gde Alit Widana menyebutkan, sampai saat ini Poltabes baru menerima laporan 15 korban dari nasabah BCA, Permata dan BNI.

Dari belasan korban nasabah, sudah 20 saksi yang diperiksa, termasuk pihak Bank. Sementara total kerugian para nasabah mencapai Rp 522.369.000.

Satu laporan korbannya tidak terbukti, karena termasuk pencurian biasa, uangnya diambil oleh temannya. Jadi 14 yang resmi masih diusut,katanya.

Sejauh ini, tim Mabes Polri berjumlah 4 personil diterjunkan untuk mendalami kelompok hacker jaringan international, yang merampok uang para nasabah di tiga Bank (BCA, Permata dan BNI). Tim ini akan bekerjasama dengan Poltabes Denpasar dan Polda Bali.

Kombes Widana menegaskan, pihaknya masih berkoordinasi dengan lembaga Perbankan, dan mabes Polri untuk menyelidiki kasus pembobolan ATM yang meresahkah masyarakat, umumnya para nasabah.

Mabes Polri hari ini akan datang ada empat petugas. Nanti sore akan dilanjutkan penyelidikan dengan berkoordinasi dengan pihak Perbankan, jelasnya Kamis (21/01).

Para pelaku yang merampok uang nasabah, nilai Kapoltabes adalah kelompok hacker. Mereka membobol uang para nasabah dengan menggunakan chip untuk merekam kartu debt. Kelompok hacker ini beraksi dengan cara menyadap nomor PIN nasabah dengan memasang CCTV mini tersembunyi di ATM.


Nantinya, chip tersebut akan dicopy untuk dibuatkan kartu baru, dan dengan cara itulah yang dilakukan pelaku hacker membobol uang nasabah. Untuk mengetahui nomor PIN nasabah, ada yang mengawasi dari jarak dekat. Nanti kita bisa awasi kalau ada kecurigaan ada orang bawa laptop di ATM, ujarnya. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami