search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buat Patung Pasir Laut, Dicek Satpol PP
Senin, 1 Februari 2010, 19:29 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kendati telah berulang kali berhasil menciduk pelaku, baik sopir yang mengangkut maupun buruh yang mencari pasir laut, namun pencurian pasir laut di Jembrana masih marak. Diduga masih maraknya pencurian tersebut lantaran ada sejumlah pihak yang masih memanfaatkan pasir laut untuk kepentingan industri, khususnya patung. 

Penertiban pemanfaatan pasir laut kini tidak lagi hanya mengincar pelaku namun sudah menyasar pihak yang memanfaatkan pasir laut untuk berbagai kepentingan, khususnya kepentingan industri patung. Laporan masyarakat kalau di sejumlah industri patung memanfaatkan pasir laut ditindaklanjuti Satpol PP Jembrana untuk melakukan pengecekan ke sejumlah industri tersebut, Senin, (1/2).

Dua industri patung di wilayah Kecamatan Mendoyo, masing-masing milik I Gusti Kade Ari Sarwadi (33) dan I Nengah Sukadana (31) dicek Satpol PP.

Pada industri patung milik Sarwadi yang berlokasi di Dusun Tengah, Mendoyo Dauh Tukad ini, Satpol PP mendapati adanya pasir laut sebagai bahan baku pembuatan patung. Menurut Sarwadi, pasir yang mirip pasir laut tersebut didapatnya dari tanah tegalan di Dlod Berawah, Mendoyo dengan cara membeli.

Memang usaha saya menggunakan pasir namun saya tidak mencari di pantai melainkan pada ctegalan di Dlod Berawah, ungkapnya. Kendati demikian, Satpol PP tetap mengambil satu karung pasir laut sebagai barang bukti dan meminta agar Sarwadi menghadap ke Markas Satpol PP Jembrana untuk memberikan penjelasan terkait asal usul pasir laut yang dimilikinya, Selasa (2/2) besok.

Pengecekan pemanfaatan pasir laut terus dilanjutkan dengan mengunjungi industri milik I Nengah Sukadana di Dusun Yeh Buah, Yehembang Kauh, Mendoyo. Di tempat ini Satpol PP menjumpai puluhan karung pasir laut yang dimanfaatkan untuk pembuatan patung.

Menurut warga Dusun Sebual, Dangintukadaya, Jembrana ini, pasir laut yang digunakannya diperoleh dari Tabanan namun dirinya tidak tahu persis lokasi pengambilannya. Biasanya saya hanya dibawakan pasir laut oleh sopir katanya diambil dari Tabanan. Saya tidak tahu persis di mana lokasinya, terangnya.

Sukadana pun tidak bisa menunjukkan bukti-bukti pasir laut tersebut diambil dari Tabanan, hanya saja dia berjanji akan memintanya kepada sopir truk yang biasa membawakannya pasir laut. Sama dengan Sarwadi, Satpol PP mengamankan sekarung pasir laut dan meminta Sukadana untuk menghadap ke Markas Satpol PP Jembrana untuk memberikan penjelasan terkait asal usul pasir laut yang dimilikinya, Selasa (2/2) besok.

Kasat Pol PP Jembrana, I Ketut Wiratma ketika dikonfirmasi, Senin (1/2) mengatakan pengecekan terhadap industri yang memanfaatkan pasir laut itu merupakan kegiatan rutin jajarannya. Kita hanya menindaklanjuti laporan dari warga karena disinyalir ada industri patung yang menggunakan pasir laut curian, ujarnya.

Menurut Wiratma, pihaknya tidak melarang adanya industri yang memanfaatkan pasir laut sebagai bahan bakunya namun terlebih dahulu harus diselesaikan perijinannya. Kalau belum ada ijinnya, terpaksa kita tindak,tandasnya. Wiratma menegaskan dalam Peraturan Daerah Propinsi Bali secara jelas tertulis larangan untuk melakukan eksploitasi, eksplorasi maupun membangun pada sempadan pantai dengan radius 100 meter dari pasang air tertinggi.

Biarpun eksplorasi dilakuan pada tegalan hak milik pribadi tapi masih masuk dalam zone sempadan pantai, tetap tidak diperbolehkan kecuali ada izin khusus, tegasnya. Menurut Wiratma, hal tersebut penting diketahui mengingat pantai merupakan zone pelindung daratan dari intrusi ai laut.

Kalau pengamannya tidak dijaga, lama-lama air sumur masyarakat akan terasa asin karena air laut sudah masuk, pungkasnya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami