Satu Balita Dirawat Intensif Di ICU RSU Buleleng
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Penyakit demam berdarah di Buleleng semakin meningkat, bahkan nyamuk aedes ageypty sebagai pembawa virus demam berdarah itu mengakibatkan seorang balita berusia tiga setengah tahun terpaksa dirawat secara intensif di ICU RSU Buleleng.
Ida Ayu Putu Purnama Febriyanti (3,5), warga Dusun Munduk, Desa Banjar Kecamatan Banjar, hingga selasa (9/11) tergolek lemas tidak berdaya di ruang ICU RSU Kabupaten Buleleng, disejumlah tubuhnya terlihat menempel selang maupun kabel alat-alat medis. Balita yang dijaga nenek dan orang tuanya terkena Demam Berdarah dan telah menjalani perawatan selama empat hari.
“awalnya anak saya mengalami panas dan kadang reda dan saat dibawa ke dokter disebutkan demam biasa, namun kemudian panas tubuhnya naik turun sehingga dilakukan pengecekan secara medis dan anak saya mengalami Demam Berdarah tingkat tinggi dan harus dirawat secata intensif,” ungkap Ida Bagus Putu Suardika, orang tua Purnama Febriyanti.
Demam Berdarah yang disebabkan virus yang dibawa nyamuk aides ageyty juga menyerang Warga di Perumahan Belakang Rumah Sakit Parama Sidhi Singaraja, Bagus Weda Tama (10), pelajar SD Negeri 3 Banjar Jawa terbaring dengan infus, demikian juga dengan sejumlah pasien lainnya, sedikitnya 20 orang pada bulan nopember ini dirawat di RSU Buleleng disebabkan akibat terkena demam berdarah.
Direktur RSU Kabupaten Buleleng, Nyoman Mardana mengatakan, dalam dua bulan terakhir, sebanyak 120 orang dirawat akibat terkena demam berdarah di RSU Kabupaten Buleleng dengan protap yang ditentukan secara khusus melalui Tim Penanganan Demam Berdarah,” korban meninggal dunia akibat demam berdarah belum ada, kita membentuk tim untuk menanggani kasus ini, sehingga ada protap khusus dalam melakukan penangganan pasien DB,” ujarnya.
Adanya peningkatan pasien demam berdarah setiap bulannya yang menjalani perawatan di RSU Kabupaten Buleleng diakui akibat kondisi hujan dan panas saat ini, “peningkatan angka korban gigitan nyamuk aedes ageyty itu disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu.kadang hujan dan juga panas, terus air yang tergenang memudahkan nyamuk untuk bertelur.” Papar Mardana.
Untuk mengurangi adanya peningkatan korban akibat penyakit demam berdarah, langkah yang tepat dilakukan warga adalah dengan melakukan pencegahan. Pola pembersihan sarang nyamuk merupakan kunci utama disamping menjaga lingkungan agar tetap bersih, demikian juga dengan air tergenang menjadi pemicu utama tempat bertelurnya nyamuk penyebab demam berdarah. (sas)
Reporter: bbn/rob