Mulai 2008, Terakhir 2010 dipaksa melayani nafsu bejat ES (50)
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Bunga (16), sebut saja demikian, dipaksa melayani nafsu bejat ES (50), pamannya sendiri, yang mengajaknya tinggal pasca dirinya ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya. Perlakuan tidak senonoh yang dilakukan lelaki warga Kelurahan Dauh Waru, Jembrana ini, berawal pada tahun 2008 silam dan berakhir pada Nopember 2010 lalu.
Dari informasi yang dihimpun, Jumat (21/1) menyebutkan selama kurun waktu tersebut tidak kurang dari 25 kali Bunga digagahi lelaki dua orang anak ini."Dia mengatakan kalau kegadisannya direnggut oleh pamannya pada tahun 2008 dan kejadian terakhir kali pada nopember 2010," ujar sumber Beritabali.com, Jumat (21/1).
Setiap usai menggagahi Bunga, ES selalu mengancam dan meminta agar ulah bejatnya ini tidak diceritakan kepada siapapun."Kadang-kadang buku pelajarannya disembunyikan dan dia sering mendapat tekanan," imbuh sumber tadi.
ES semakin merasa di atas angin lantaran puluhan kali perbuatan cabul yang dilakukannya kepada Bunga tetap tertutup rapat. Ancaman ES terbilang manjur, sehingga dengan leluasa menyalurkan nafsu bejatnya itu selama dua tahun.
"Dia tidak berani cerita kepada siapa-siapa karena selama ini hidupnya dibiayai oleh pamannya itu. Kalau dia cerita, bisa jadi dia akan diusir dan hidupnya terlantar," tandasnya lagi.
Diduga lantaran tidak kuat lagi hidup di bawah tekanan lantaran harus melayani ulah bejat ES, Bunga meminta pulang ke Jawa menemui keluarga besarnya. Keluarga besarnya curiga lantaran Bunga sudah sejak lama tinggal dengan ES.Setelah didesak oleh keluarga yang menyambanginya, akhirnya Bunga buka mulut kalau dirinya sejak dua tahun lalu dicabuli oleh pamannya sendiri. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Mapolres Jembrana.
Reporter: bbn/dey