search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tingkatkan Kualitas Anggota Pramusti Bali
Minggu, 7 Agustus 2011, 06:03 WITA Follow
image

beritabali.com images

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ketua Persatuan Artis, Musisi, Pencipta dan Insan Musik (Pramusti) Bali I Gusti Ngurah Murthana menyatakan, hingga kini pihaknya terus mengupayakan peningkatan kualitas anggotanya. Ini dilakukan agar para anggota Pramusti Bali bisa tetap eksis di bidangnya serta bisa bersaing hingga ke tingkat nasional.

"Salah satu program utama yang kami lakukan di Pramusti Bali saat ini adalah meningkatkan kualitas para anggota Pramusti Bali, baik itu dalam hal berkarya maupun dalam hal performance atau penampilan agar artis Bali tidak dicap 'dese' atau kampungan," kata pria yang akrab dipanggil Rahman, di Bedugul, belum lama ini.

Rahman menilai kualitas bagi para anggota Pramusti Bali merupakan suatu hal yang mutlak jika ingin tetap eksis di bidangnya masing masing dan bisa bersaing di pentas hiburan tingkat nasional.

"Jadi jika seorang artis atau musisi Bali ingin menciptakan sebuah lagu, haruslah benar benar berkualitas dan tidak asal bikin lagu, harus terjaga kualitasnya. Setelah itu penampilannya juga jangan asal-asalan agar jangan sampai dicap 'dese'," ujarnya.

Dari sekian ratus artis, musisi, pencipta dan Insan Musik di Bali, hingga saat ini hanya sedikit yang bisa go nasional seperti misalnya Lolot dan Triple X. Faktor bahasa,  kata Rahman, menjadi salah satu kendala sulitnya artis Bali go nasional atau bersaing di kancah nasional.

Rahman menambahkan, dari 500 anggota Persatuan Artis, Musisi, Pencipta dan Insan Musik (Pramusti) Bali yang terdaftar sejak organisasi itu didirikan pada 2004, saat ini hanya 50 persen atau 250 saja yang masih aktif berkarya, sedangkan sisanya sudah beralih profesi.



Salah satu penyebabnya adalah penjualan album para musisi Pulau Dewata yang mengalami penurunan cukup drastis sejak 2010 hingga 500 persen. Penurunan penjualan album itu sendiri disebabkan oleh perkembangan teknologi yang makin canggih dan pembajakan kaset, keping CD, hingga DVD. 

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami