Investor Diminta Berinvestasi di Lahan Tak Produktif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kalangan DPRD Bali mengatakan, pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di Pulau Bali masih terbuka bagi investor. Namun syaratnya harus memperhatikan faktor lingkungan dan diarahkan ke lahan-lahan yang tidak produktif.
"Pembangunan penunjang fasilitas pariwisata harus mempertimbangkan lingkungan alam. Artinya diarahkan ke lahan-lahan yang tidak produktif. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Bali harus berani tegas dalam kepada investor dalam menentukan kawasan yang akan dijadikan penunjang pariwisata. Dalam hal ini tidak menggunakan lahan-lahan produktif," kata I Wayan Rawan Atmaja, anggota Komisi IV DPRD Bali di Denpasar, Kamis.
Kalau investor menggunakan lahan produktif atau subur, kata dia, pemerintah harus berani menolaknya dan mengarahkan ke lahan-lahan yang tidak produktif dan gersang. Ini sekaligus untuk meminimalisir alih fungsi lahan subur dan produktif di Bali.
" Investor yang masuk ke Bali semuanya menginginkan lokasi yang strategis dan dekat dengan akses-akses objek wisata. Terkait hal ini, investor yang datang harus diarahkan ke lahan non produktif atau tandus. Jika ini disepakati kami sangat mendukung," kata politikus Partai Golkar ini.
Menyinggung pembanguan fasilitas penunjang pariwisata di kawasan Jimbaran dan Nusa Dua, kata Rawan Atmaja, pihaknya mendukung, asalkan investor tersebut taat dengan aturan dan tidak melanggar hukum.
"Pengembangan penunjang wisata di kawasan ini kami amat mendukung, sebab melihat kontur tanahnya kering dan gersang dan tidak memberi manfaat maksimal untuk kesejahteraan rakyat setempat. Kalau ini bisa dimanfaatkan dan warga setempat diberdayakan, saya pasti mendukung," ujarnya. (dev)
Reporter: bbn/ctg