Berbagi Pengetahuan Alkohol
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Setelah 3 warga Bangli, kini giliran 2 warga Denpasar tewas keracunan setelah menggelar pesta arak yang diduga tercampur methanol. Dengan demikian, dalam bulan ini sudah 5 orang tewas akibat keracunan arak. Mixologist Ngurah Udayana menyarankan perlunya ada sosialisasi tentang alkohol agar peristiwa ini tidak terulang di kemudian hari.
"Perlu ada penyuluhan secara kontinyu tentang alkohol, mulai tingkat produsen arak Bali, distributor, hingga pengguna atau konsumennya,"ujar Ngurah Udayana, mixologist (ahli mencampur minuman alkohol dan non alkohol), di Denpasar (10/9/2012).
Perbincangan tentang alkohol, kata Ngurah, selama ini dianggap tabu. Jarang sekali ada sosialisasi atau seminar terkait alkohol. "Kenapa tidak disharing (dibagi) saja teori tentang alkohol, pengetahuan tentang alkohol itu perlu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus keracunan arak ini,"ujar juara kompetisi bartender tingkat dunia ini.
Arak Bali yang dituding sebagai penyebab tewasnya warga, jelas Ngurah, berbahan dasar alami dari alam. "Arak Bali aman untuk dikonsumsi semasih tidak dicampur dengan bahan kimia methanol, tapi kalau sudah dicampur dengan methanol akan sangat berbahaya. Mencampur arak dengan methanol tidak dianjurkan karena sangat berbahaya sekali,"jelas Ngurah.
Di luar negeri, kata Ngurah, ada minuman keras yang kadar alkoholnya 75 hingga 80 persen. Tapi karena bahan dasarnya alami, minuman itu masih aman untuk dikonsumsi. "Minuman dengan kandungan 75 persen alkohol jenis ethanol seperti minuman jenis Rum, itu tidak masalah untuk dikonsumsi, asal tidak dicampur-campur.
Untuk kedepan sosialisasikan ke berbagai pihak, mari kita kupas apa sih alkohol itu, agar tidak terjadi lagi kasus tewas akibat keracunan arak,"ujarnya.
Reporter: bbn/psk