Pengendalian Penyakit Zoonosis Masih Berbasis Proyek
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pengendalian penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular antar binatang atau ke manusia) di Indonesia selama ini dinilai masih berbasis proyek. Kondisi tersebut yang menyebabkan pengendalian terhadap penyakit zoonosis seperti flu burung, flu babi dan rabies tidak optimal.
Guru Besar Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana ProfDr I Gusti Ngurah Kade Mahardika dalam keteranganya di sela-sela rapat koordinasi nasional pengendalian zoonosis di Legian(25/9/2012) menyatakan secara umum respon terhadap bahaya penyakit zoonosis di Indonesia masih rendah. terbukti stakeholder yang terlibat dalam pengendalian zoonosis hanya bekerja karena tugas semata bukan karena kesadaran pribadi.
“banyak sekali yang bekerja karena kepentingan bisnis, kenapa bekerja begini karena saya dinas, tetapi bukan karena mengatasi penyakit sehingga tidak ada kematian pada orang, sehingga tidak ada kerugian, bukan itu tujuannya, masih sangat ego sektoral banget, Dinas Kesehatan atau Departemen Kesehatan punya litbang sendiri, kemudian Departemen Pertanian punya litbang sendiri” Prof Dr I Gusti Ngurah Kade Mahardika Ngurah Kade Mahardika menyebutkan keterbatasan tenaga dokter hewan ditingkat desa juga menyebabkan terlambatnya pendeteksian penularan zoonosis. Dimana saat ini di Bali tercatat jumlah dokter hewan yang ada hanya 500 orang.
Sementara Berdasarkan data Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis, beberapa penyakit zoonosis yang keberadaanya secara endemic di beberapa wilayah Indonesia diantaranya anthrax, rabies, leptospirosis, brucellosis dan toksoplasmosis.
Reporter: bbn/mul