Indonesia Optimistis Meraih Medali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) tetap optimistis mampu memberikan hasil terbaik meraih medali pada ajang Kejuaraan Anggar Kadet dan Junior Asia-Oceania (AJCFC) 2012. Federasi Anggar Asia (FCA) menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Anggar Kadet dan Junior Asia-Oceania (AJCFC) yang digelar di Nusa Indah Hall, Westin Hotel & Resort pada 1-8 Oktober.
AJCFC merupakan ajang tahunan yang telah diselenggarakan sejak 1992 oleh negara-negara yang tergabung dalam Fencing Confederation of Asia (FCA) dan Oceania Fencing Confederation (OFC) di bawah naungan Federation Fencing d’Escrime (FIE). Menurut Khairuman Kabid Pembinaan dan Prestasi IKASI sekaligus Wakil Ketua Panitia AJCFC 2012, Indonesia memiliki potensi meraih medali pada kelas untuk kadet (13-17 tahun).
“Harus diakui dari sisi ranking dunia, Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara lain. Meski demikian sebagai tuan rumah, target tetap ada karena selain nomor perorangan terdapat nomor beregu,” ujarnya hari ini (30/9) menjelang Technical Meeting AJCFC 2012. Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah gelaran AJCFC adalah tahun 1996 dengan meraih satu perunggu. Hal serupa juga dicatatkan para atlet anggar Indonesia pada ajang serupa di Singapura dan Manila.
Tahun ini kejuaraan AJCFC mempertandingkan 6 nomor kejuaran untuk kadet (13-17 tahun) dan atlet junior (17-20 tahun) yang dipastikan diikuti oleh 34 negara anggota FCA dengan total 628 peserta. Enam nomor yang dipertandingan dibagi menjadi dua kelas, yaitu individual putra-putri di nomor degen (epee), sabel (sabre), floret (foil) untuk kelas kadet. Sementara kelas junior adalah individual putra-putri degen (epee), sabel (sabre), floret (foil).
Pada kesempatan terpisah Hans Nayoan, Wakil Sekum IKASI mencatat sejumlah tim yang masuk dalam daftar unggulan kelompok junior antara lain Australia, Hong Kong, Jepang, Kazakhstan dan Iran. Jiran Indonesia, Australia mengirimkan atlet degen Diana Shere yang memiliki rangking 34 dunia. Sementara Hong Kong mengirimkan duet sabel Karen Ngai Hing Chang (ranking 45) dan Pui Yin Wan (rangking 72).
Persaingan sengit terjadi di kelas pria seperti Kazakhstan yang mengirimkan duet degen Kiriil Zhakupov (49) dan Ivan Deriyabin (50) yang akan menemui lawan kuat dari Iran, Hosein Jafari (53). Sementara tim ‘Samurai’ Jepang membawa Okimoto Takuro pemilik rangking 35 dunia di kelas floret yang akan menghadapi jagoan padang pasir Iran, Alireza Adhamy pemilik rangking 87 dunia.
Pada kelas sabre, tim Iran menjadi unggulan karen menurunkan duet Farzad Baherarasbaran (21) dan Sajjad Poursalmani (50). “Iran nampaknya sangat serius mengasah kemampuan di ajang ini karena tahun depan akan terlibat di ajang Islamic Solidarity Games di Riau. Mereka mengirim banyak atlet dengan rangking atas.”
Untuk menghasilkan hasil akhir pertandingan yang maksimal. Sesuai aturan internasional, IKASI menerapkan sistem video referee (rekaman pertandingan) yang diterapkan pada semifinal dan final. Ketua Anggar Asia (FCA) Celso L Dayrit secara langsung memuji profesionalitas IKASI sebagai tuan rumah ajang yang disebutnya sebagai paling besar yang pernah digelar institusinya.
“Saya memiliki harapan besar terhadap ajang ini karena ini merupakan kejuaraan terbesar yang pernah kami [FCA] gelar. Saya berharap banyak ajang ini bisa berlangsung sukses,” ujarnya.
Reporter: bbn/psk